Komunikasi Organisasi Pengelola Zakat dalam Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat di Jawa Barat

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul : “Komunikasi Organisasi Pengelola Zakat Dalam Kerjasama Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Etos Komunikator Organisasi Pengelola Zakat sebagai Faith-Based Organization di Jawa Barat)”. Masalah penelitian ini terkait dengan komunikasi organisasi lembaga zakat dalam implementasi program pemberdayaan masyarakat, dengan mengkaji bagaimana etos komunikator sebagai strategi komunikasi organisasi dapat menjadi sumber nilai yang mendorong kerjasama antar organisasi pengelola zakat (OPZ) dalam implementasi program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan oleh lembaga zakat di Jawa Barat. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik studi kasus dengan informan berasal dari lemabaga zakat BAZNAS Provinsi Jawa Barat dan LAZIS Dewan Da’wah Unit Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa etos komunikator sebagai source of credibility dalam komunikasi organisasi pengelola zakat, bersumber dari komponen dasar Ajaran Islam, hokum positif, dan pedoman dasar organisasi pengelola zakat dan menjadi dasar yang memunculkan nilai-nilai organisasi yang diproses dari perilaku organisasi sebagai budaya organisasi atau sebagai norma-norma organisasi dan menjadi pemahaman organisasi dalam merancang kerjasama program pemberdayaan masyarakat. Aspek good will dan integrity berdasar Ajaran Islam lebih muncul dalam proses-proses formal organisasi. Sementara competence lebih muncul dalam proses-proses informal level terbatas dalam organisasi. Implementasi etos komunikator dalam komunikasi organisasi lembaga zakat dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dengan demikian relatif bersifat formalistik verbal dibanding dapat menyentuh substansi perubahan keberdayaan masyarakat sebagaimana nilai-nilai organisasi yang dibangun dan bersumber dari etos komunikator pengurus organisasi zakat tersebut. Komunikasi organisasi lembaga pengelola zakat melalui strategi etos komunikator organisasi pengelola zakat BAZNAS yang langsung diinisiasi oleh pemerintah memiliki program pemberdayaan masyarakat lebih banyak bertumpu ke aspek personal power dan interpersonal power, yang ditandai dengan program-program bantuan pemenuhan kebutuhan dasar dan pengembangan masyarakat. Sementara lembaga zakat yang diinisiasi masyarakat yaitu LAZ program pemberdayaan masyarakatnya memiliki penguatan ke aspek political power, yang ditandai dengan program pembinaan kader-kader dakwah yang ditujukan melakukan perubahan dalam masyarakatnya. Diperlukan penguatan nilai-nilai keterbukaan dan saling percaya dari pengelola zakat melaui etos komunikator organisasi pengelola zakat bahwa zakat harus menjadi gerakan perubahan mencapai kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan sesuai filosofi regulasi tentang zakat melalui optimalisasi kerjasama dan sinergi dalam pengelolaan zakat yang terintegrasi serta melakukan reformasi kelembagaan zakat yang lebih memenuhi tuntutan asas berkeadilan.

Description

Keywords

Komunikasi Organisasi, Pemberdayaan, Faith-Based Organization

Citation