Imperium dan Kota: Sttultur Naratif Cerita-cerita Sherlock Holmes Karya Arthur Conan Doyle dalam Ekonomi Global

dc.contributor.advisorAquarini Priyatna
dc.contributor.advisorTidak ada Data Dosen
dc.contributor.authorARI J. ADIPURWAWIDJANA
dc.date.accessioned2024-05-22T04:48:59Z
dc.date.available2024-05-22T04:48:59Z
dc.date.issued2019-01-14
dc.description.abstractPenelitian ini menganalisis korpus cerita-cerita karya Arthur Conan Doyle yang lazim dikenal sebagai kanon Sherlock Holmes. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa karya-karya tersebut merefleksikan dan mengindikasi-kan wacana kultural dan sosial-politik global di jelangan abad kesembilan belas ke abad kedua puluh di negeri-negeri pasar industri penerbitan Britania. Penelitian ini secara khusus juga memperhatikan didistribusikannya cerita-cerita yang termasuk dalam kanon Sherlock Holmes ke dalam khazanah bacaan yang ada di Hindia Belanda di awal abad keduapuluh. Untuk melakukan kajian tersebut penelitian ini merujuk terutama kepada tulisan-tulisan seminal Edward Said, Benedict Anderson, dan Frederic Jameson serta tulisan lain seperti oleh Benita Parry, Doris Jedamski, Lennard Davis, dan Anne McClintock sebagai kerangka teoretis dan model metodologis dalam melakukan studi materialis kultural terhadap teks sastra untuk memetakan dan memaparkan relasi antara produk budaya dan kondisi ekonomi-politik nyata. Dalam kerangka semacam itu, karya sastra diletakkan dalam konteks kondisi ekonomi yang ada terutama industri penerbitan. Penelitian ini menghasilkan berapa temuan. Pertama, tampak ada unsur-unsur asing/kolonial yang termarkah dalam teks-teks kanon Sherlock Holmes sebagai azimat imperial dan sebagai carut tubuh pribadi, politik, dan linguistik yang terfigurasi baik secara gamblang sebagai transposisi tropologis maupun secara samar pada struktur naratifnya. Kedua, cerita-cerita tersebut menggambarkan unsur-unsur asing/kolonial sebagai sumber tindak kriminal dan memberinya tempat dalam struktur naratif melalui modifikasi terhadap formula cerita detektif yang beralur ganda. Ketiga, cerita-cerita yang ada menunjukkan adanya upaya meregulasi unsur-unsur asing/kolonial tersebut dengan mendomestikasinya melalui investigasi dan narativisasi. Selain itu, hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kanon Sherlock Holmes, baik yang asli maupun yang adaptasi ke dalam bahasa Melayu Pasar, yang menunjukkan hubungan erat antara kondisi lokal di wilayah metropolitan seperti London dan ranah kolonial di benua Amerika, Afrika, dan terutama Asia. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan betapa globalisasi yang telah mapan sejak abad kesembilanbelas merupakan mekanisme yang yang signifikan dalam formasi budaya kosmopolitan hingga saat ini sekaligus menggambarkan variasi sikap terhadap proses itu yang berosilasi antara penolakan terhadapnya dan penerimaannya sebagai keniscayan historis.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/180130140503
dc.subjectSherlock Holmes
dc.subjectposkolonial
dc.subjectmaterialisme kultural
dc.titleImperium dan Kota: Sttultur Naratif Cerita-cerita Sherlock Holmes Karya Arthur Conan Doyle dalam Ekonomi Global

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 10
No Thumbnail Available
Name:
S3-2019-180130140503-Cover.pdf
Size:
278.93 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2019-180130140503-Abstrak.pdf
Size:
326.62 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2019-180130140503-DaftarIsi.pdf
Size:
627.77 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2019-180130140503-Bab1.pdf
Size:
4.99 MB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2019-180130140503-Bab2.pdf
Size:
679.29 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections