Membangun Kolaborasi dalam Usaha Perikanan Napoleon wrasse yang Berkelanjutan di Kepulauan Anambas
No Thumbnail Available
Date
2023-01-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Napoleon wrasse telah menjadi hidangan mewah yang sangat dicari di Hong Kong dan Cina daratan, mengintensifkan permintaan pasar tanpa mengindahkan ancaman kepunahannya. Penangkapan ikan yang berlebihan telah menjadi penyebab utama degradasi populasi dari spesies ini. Oleh karena itu, pengelolaan kolaboratif sebagai bentuk kemitraan antara pengelolaan berbasis negara dan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk menghindari kepunahan Napoleon wrasse menjadi semakin penting untuk diteliti. Studi ini mengeksplorasi praktek ekspor dan pembesaran ikan Napoleon di Kepulauan Anambas, Indonesia. Konsep co-management yang dipadukan dengan habitus, modal, dan arena dari Bourdieu digunakan untuk mengelaborasi pembentukan co-management. Metodologi campuran diterapkan, dimana pendekatan kualitatif dan kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui hubungan aktor dalam dinamika perikanan Napoleon wrasse serta mengukur korelasi antar variabel penelitian. Temuan penelitian menunjukkan bahwa konsep dikotomi tidak dapat menjelaskan pembentukan kelas ketiga dalam perikanan Napoleon wrasse. Kelas ini merupakan hasil pendampingan Pemerintah kepada desa-desa pesisir yang terlibat pada perikanan Napoleon wrasse, khususnya yang tinggal berdekatan dengan nursery grounds. Pendampingan yang dilakukan ialah penyadartahuan nilai-nilai berkelanjutan serta peningkatan kapasitas, seperti perlindungan spasial dan restorasi terumbu karang untuk wisata bahari, dimana aktivitas ini mengurangi tekanan pada penangkapan larva. Namun kelas baru ini tidak memiliki posisi dalam kerangka konseptual yang dikemukakan oleh Bourdieu. Oleh karena itu, kritik terhadap dikotomi kelas telah membawa pandangan yang lebih luas, dimana kolaborasi dipandang sebagai kelas penghubung baru antara pemerintah dan tauke. Terakhir, kolaborasi menunjukkan berkurangnya pengaruh tauke dan meningkatnya kekuasaan Pemerintah. Pergeseran pandangan filosofis dari realisme ke konstruktivisme mengarah pada 3 model aksi yaitu integrasi nilai-nilai berkelanjutan, pengelolaan bersama, dan pengembangan wisata selam Napoleon yang dikelola berbasis masyarakat.
Description
Keywords
Napoleon wrasse, penangkapan destruktif, konservasi dan pengelolaan