PERBANDINGAN HIDROLISIS MENGGUNAKAN ASAM SULFAT DAN ENZIM SELULASE PADA TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL
No Thumbnail Available
Date
2018-10-19
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penelitian ini menggunakan bahan baku yang mengandung lignoselulosa yaitu tandan kosong kelapa sawit (TKKS). TKKS merupakan limbah industri pangan yang tersedia melimpah, terbarukan, dan belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga dapat dijadikan sumber potensial untuk digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan memperoleh hasil hidrolisis terbaik dari hidrolisis asam sulfat dan hidrolisis enzim selulase sebagai bahan baku produksi bioetanol. Kedua hidrolisis ini dibandingkan untuk mengetahui hidrolisat manakah yang menghasilkan gula paling tinggi. Konsentrasi asam sulfat yang digunakan adalah 0,2%; 0,5%; 0,8%. Konsentrasi enzim selulase yang digunakan adalah 1%; 3%; 5%. Dibandingkan dengan proses hidrolisis asam, hidrolisis enzimatik selulosa menjadi glukosa membutuhkan kondisi yang lebih ringan, di mana hidrolisat dapat diperoleh sebagai bahan baku bioetanol. Hidrolisat terbaik untuk bahan baku produksi bioetanol dari hidrolisis asam sulfat adalah pada konsentrasi 0,8% adalah 23,943 g/L pada 60 menit dengan yield hidrolisis 51,10% dan hidrolisat terbaik dari hidrolisis enzim adalah pada konsentrasi 5% yaitu 3,288 g/L pada 48 jam dengan yield hidrolisis adalah 7,02%.
Description
Keywords
hidrolisis asam, selulase, hidrolisis enzimatik