Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Daring di SMA Darul Hikam Bandung

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pendidikan karakter dalam pembelajaran daring di SMA Darul Hikam. Pandemi Covid-19 mengubah proses pembelajaran di sekolah dari tatap muka menjadi jarak jauh atau menggunakan metode pembelajaran daring. Permasalahan bagi peserta didik diantaranya, kesulitan memahami materi, kejenuhan dan sulitnya akses materi menjadi hambatan selama daring. Bagi guru, kesulitan akses internet dan belum adanya panduan serta kurikulum yang tepat. Pembelajaran daring juga banyak melibatkan orang tua yang mengalami hambatan seperti sulitnya membagi waktu dan ketidakmampuan mengoperasikan gawai. Kondisi tersebut mengganggu pembelajaran karakter. Pembelajaran karakter merupakan tujuan pendidikan nasional dan juga merupakan upaya solusi menghadapi kenyataan 21 serta permasalahan moral bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi sosial pendidikan karakter dan juga keberhasilan pelembagaan karakter dalam pembelajaran daring di SMA Darul Hikam. Pada teori konstruksi sosial menurut Berger dan Luckman pengetahuan sehari-hari dapat diterima sampai ada perkembangan baru, atau adanya permasalahan yang tidak dapat terpecahkan. Berdasarkan kondisi tersebut, pendidikan karakter dalam pembelajaran secara daring yang didominasi penggunaan internet mengalami dialektika eksternalisasi, objektivasi dan Internalisasi. Kondisi pembelajaran daring membuat interaksi yang terbangun masuk pada masyarakat jaringan. Dengan karakteristik sulitnya mengontrol makna pada luasnya jaringan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan konstruksi sosial pendidikan karakter di SMA Darul Hikam terjadi melalui eksternalisasi yang menghasilkan produk berupa metode, waktu, durasi, media dan indikator yang disesuaikan dengan konsep pembelajaran daring. Objektivasi merupakan penerjemahan kebijakan menjadi program dan kegiatan harian. Objektivasi didukung oleh penggunaan media dan LMS sekolah yang menjadi standar. Standarisasi dan optimalisasi media sebagai upaya menghalau berbagai pengaruh dari luar. Internalisasi dilakukan melalui sosialisasi nilai objektif yang masuk akal dan bervariasi secara rutin. Keberhasilan pendidikan karakter dalam pembelajaran daring dilihat dari indikator Taqwa Character Building (TCB). Nilai karakter sabar, peduli dan ihsan dapat dikatakan berhasil sesuai indikator. Nilai cerdas dapat dikatakan berhasil melampaui indikator. Namun nilai ikhlas, amanah dan disiplin belum mencapai indikator yang ditetapkan. Keberhasilan juga didukung oleh penggunaan peralatan, sistem pembelajaran, komunikasi dan evaluasi dalam pembelajaran daring.

Description

Keywords

Konstruksi Sosial, Pendidikan Karakter, Pembelajaran Daring

Citation

Collections