KARAKTERISTIK MORFOMETRI SEBAGIAN DAS CIKARANG SEBAGAI RESPON KARAKTERISTIK FISIK BATUAN DI DAERAH JAMPANG KULON DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT SKRIPSI oleh Abdurrahman Muttaq
No Thumbnail Available
Date
2013-04-19
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Daerah penelitian secara administratif berada dalam kecamatan Jampang
kulon, kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Secara geografis berada pada
koordinat 106° 34� 44.7564� BT sampai 106° 40� 11.1072� BT dan 7° 16�
46.8372� LS sampai 7° 11� 23.082� LS, termasuk ke dalam bagian dari peta
Rupabumi Digital Indonesia (Bakosurtanal) No. 1208-431, 1208-432, 1208-413,
1208-414. Morfometri menggambarkan aspek kuantitatif bentuk lahan karena
faktor kontrol geologi (proses-proses geomorfologi, struktur geologi, stratigrafi,
dan kondisi fisik batuan). Secara umum terbagi dalam tiga aspek yaitu: aspek
linear, aspek areal, dan aspek relief. Penelitian ini difokuskan pada aspek
morfometri linear dan areal dengan parameter berupa nisbah percabangan sungai
(Rb) dan kerapatan pengaliran (Dd). Nisbah percabangan menjabarkan
perbandingan jumlah segmen sungai orde tertentu terhadap jumlah segmen sungai
orde berikutnya, sedangkan kerapatan pengaliran merupakan nilai rasio antara
panjang total sungai terhadap luas area tempat aliran itu menglir atau DAS dan
sub-DAS yang telah ditentukan.
Pada penelitian ini, perhitungan nilai kerapatan pengaliran menggunakan
metode grid sederhana (simple grid method), dimana setiap grid memiliki area
luas yang sama, dan panjang total sungai dalam grid menjadi pembagi luas area
masing-masing grid.
Nilai nisbah percabangan (Rb) menggambarkan intensitas gangguan
struktur geologi yang hadir pada daerah penelitian, nilai Rb antara 3 sampai 5
menunjukan bahwa kondisi batuan yang homogen dan tidak ada gangguan
struktural yang signifikan pada daerah penelitian.
Nilai Dd mencerminkan kondisi fisik batuan yang berada pada suatu
daerah, dimana nilai ini berhubungan langsung dengan tingkat infiltrasi,
permeabilitas, tutupan vegetasi, resistensi batuan dan kemiringan lereng yang
berada pada suatu daerah. Nilai-nilai hasil pengukuran morfometri ini selanjutnya
dianalisis secara statistik untuk menguji homogenitas dan tingkat signifikansi
perbedaan dari populasi data-data yang telah dihitung.
Hasil penelitian menunjukan kisaran nilai Rb 1 sampai 6 (untuk semua
orde aliran), menunjukan variasi litologi yang beragam dan telah mengalami
gangguan struktural. Nilai Dd daerah penelitian cukup bervariasi, dari hasil
perhitungan pada metode grid, diketahui batuan-batuan produk aktivitas vulkanik
memiliki nilai yang lebih besar dari satuan batuan non-vulkanik (batugamping
klastik) kecuali pada satuan breksi yang memiliki kisaran nilai Dd yang
mendekati nilai Dd satuan batugamping klastik, hal ini menggambarkan beberapa
faktor yang selaras dengan variabel-variabel diatas.
Dari informasi diatas dapat disimpulkan bahwa, karakteristik fisik batuan
berhubungan dengan nilai morfometri yang hadir pada daerah penelitian. Seperti
ukuran butir berbanding terbalik dengan nilai kerapatan pengaliran. Disamping
pengaruh gangguan struktural, deformasi, dan intensitas ubahan yang dapat
mempengaruhi permeabilitas dan kapasitas infiltrasi batuan pada suatu daerah.
Description
Keywords
morfometri, DAS, SubDAS