POLA KOMUNIKASI DAN KONSTRUKSI IDENTITAS MASYARAKAT SAMIN (Studi Etnografi Komunikasi dalam Gerakan Sosial di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah).
dc.contributor.advisor | Atwar Bajari | |
dc.contributor.advisor | Haryo Suhardi Martodirdjo | |
dc.contributor.author | RINI DARMASTUTI | |
dc.date.accessioned | 2024-05-17T02:27:57Z | |
dc.date.available | 2024-05-17T02:27:57Z | |
dc.date.issued | 2016-09-07 | |
dc.description.abstract | Masyarakat Samin merupakan salah satu masyarakat adat yang unik yang ada di Indonesia. Sikap, tindakan dan cara berbicara masyarakat Samin sering dimaknai sebagai sikap dan tindakan yang aneh oleh masyarakat yang ada di sekitarnya. Sikap dan tindakan masyarakat Samin ini mulai berubah ketika pemerintah dan PT Semen Gresik berencana mendirikan pabrik semen di Sukolilo, Pati Jawa Tengah. Berdasarkan latar belakang ini, maka yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana pola komunikasi masyarakat Samin dalam gerakan aksi tolak ini? Bagaimana konstruksi identitas diri masyarakat Samin dalam gerakan aksi tolak ini? Tujuan dari tulisan disertasi ini adalah mendiskripsikan budaya masyarakat Samin dan menjelaskan simbol-simbol budaya serta makna simbol yang digunakan dalam gerakan. Penekanan dari tulisan disertasi ini adalah untuk memetakan pola komunikasi serta mengkonstruksi identitas diri masyarakat Samin di Sukolilo Pati, Jawa Tengah dalam gerakan sosial. Disertasi ini didasarkan dari hasil penelitian dengan paradigma interpretif dan pendekatan subyektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode penelitian etnografi komunikasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi berperan aktif serta analisis dokumenter. Hasil dari penelitian ini adalah simbol yang berupa kendi, caping, tembang, tanaman, hasil pertanian, upacara rakyat serta upacara adat menjadi simbol perlawanan secara damai. Pola komunikasi dalam gerakan aksi tolak terbentuk sebagai perkembangan dari strategi komunikasi berdasarkan kearifan lokal masyarakat Samin, yaitu strategi komunikasi Gethok tular, Dolan-dolan, Srawung dan Mbok Bakul Gendhong. Strategi komunikasi Gethok tular, Dolan-dolan, Srawung dan Mbok Bakul Gendhong membentuk pola komunikasi melalui opinion leader. Dalam kaitannya dengan konstruksi identitas diri, gerakan aksi tolak ini justru memperkuat konstruksi identitas diri masyarakat Samin. Pandangan dan penerimaan dari masyarakat non Samin yang menempatkan masyarakat Samin sebagai pemimpin dan motivator membuat masyarakat Samin semakin yakin dengan identitas diri mereka, yaitu identitas diri sebagai petani Jawa yang mengikuti ajaran Samin Surosentiko. Samin community constitutes one of the unique indigenous peoples in Indonesia. The ways they behave, act, and speak have often been seen as something bizarre. They have changed their attitudes and behaviors when the government in collaboration with PT. Semen Gresik planned to build cement factory in Sukolilo, Pati, Central Java. According to this background, this research focuses on how the communication pattern of Samin people and how Samin’s self-identity building in this resistance movement were. This research aims at describing Samin people’s culture and explaining the cultural symbols with their meanings used in the movement. The emphasis of this research is on the mapping of communication pattern and Samin people’s identity building in the social movement happened in Sukolilo, Pati, Central Java. This research was based on the research result with interpretive paradigm using subjective approach. Descriptive qualitative method using ethnography of communication approach is employed as the strategy in this research. In-depth interviews, participative observations and document analysis were used to gather the data in this research. The findings, The cultural symbols in the forms of “kendi” (A container of Asian derivation, usually handle less, used to hold liquid with a broad opening on top for inserting liquid and usually only one spout for pouring), “caping” (special hat for the farmer), “tembang” (traditional Javanese songs), crops (paddy, corn and cassava), various types of plants and customary rituals became the symbols for admonishing the government. Communication pattern in the refusement movement is formated as a growth of local wisdo-based-communication strategies called gethok tular, dolan-dolan, srawung and mbok bakul. These communication strategies form a communication pattern by opinion leader.Samin’s communication pattern in the resistance movement is not totally centered on the leaders. Having to do with self-identity building, this resistance movement has just strengthened Samin’s self-identity building. Non Samin’s point of views and acceptance that positioned Samin people as the leaders and motivators have ensured Samin people about their identities, which is as the Javanese peasants following Samin Surosentiko teaching. | |
dc.identifier.uri | https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/210130130012 | |
dc.subject | Pola Komunikasi | |
dc.subject | Konstruksi Identitas | |
dc.subject | Masyarakat Samin | |
dc.title | POLA KOMUNIKASI DAN KONSTRUKSI IDENTITAS MASYARAKAT SAMIN (Studi Etnografi Komunikasi dalam Gerakan Sosial di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah). |
Files
Original bundle
1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
- Name:
- S3-2016-210130130012-Cover.pdf
- Size:
- 56.7 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S3-2016-210130130012-Abstrak.pdf
- Size:
- 30.69 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S3-2016-210130130012-DaftarIsi.pdf
- Size:
- 74.21 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S3-2016-210130130012-Bab1.pdf
- Size:
- 1.05 MB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S3-2016-210130130012-Bab2.pdf
- Size:
- 557.66 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format