DELINEASI AKUIFER MEDIA REKAHAN DAN RUANG ANTAR BUTIR BEDASARKAN DATA SUMUR BOR DAN GEOLISTRIK DI DAERAH BANTAENG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BANTAENG, SULAWESI SELATAN
No Thumbnail Available
Date
2020-10-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Daerah penelitian secara geologi tersusun atas geologi kuarter berupa endapan aluvium dan batuan hasil dari Gunungapi Lompobattang. Selain itu daerah penelitian juga dikontrol oleh aktivitas tektonisme Sulawesi yang menghasilkan struktur geologi di daerah penelitian. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi hidrogeologi daerah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan geometri sistem akuifer berdasarkan kondisi geologi dan struktur geologinya. Data litologi sumur bor digunakan untuk menentukan stratigrafi dan peranannya terhadap airtanah. Kemudian data tersebut dikorelasikan dengan data vertical electrical sounding (VES) untuk mengetahui sebarannya secara 3D dengan menggunakan analisis geostatistik inverse distance weighted (IDW). Selain itu data hasil inversi digunakan untuk interpretasi struktur geologi yang berkembang dan dibandingkan dengan data kelokan sungai di daerah penelitian. Dari hasil analisis geolistrik dan korelasi dengan data sumur bor didapatkan tiga kelompok nilai resistivitas, yaitu: kelompok nilai resistivitas rendah (600 Ωm) berasosiasi dengan lava masif. Dari hasil rekonstruksi tersebut didapatkan tiga lapisan akuifer, yaitu Akuifer 1 tersusun atas endapan aluvium, Akuifer 2 terusun atas breksi laharik, dan Akuifer 3 tersusun atas breksi vulkanik dan lava dengan vesikuler dan/atau rekahan. Bredasarkan interpretasi data sebaran resistivitas dan peta kelokan sungai struktur geologi yang berkembang dibagi menjadi dua zona, yaitu zona graben berorientasi baratdaya – timur laut dan zona rekahan berorientasi baratlaut – tenggara. Secara keseluruhan sistem akuifer merupakan sistem porositas ganda dengan media aliran ruang antar butir dan rekahan.
Description
Keywords
Sulawesi, resistivitas, Akuifer