Fungsi Sosial Tarian Tradisional Kedidi Di Kabupaten Bangka Barat

Abstract

Tari Kedidi dinilai harus mampu mempertahankan eksistensinya di tengah terpaan budaya modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan fungsi sosial tari Kedidi melalui dampak fungsional dan disfungsional. Secara umum, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif melalui pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fungsional, perubahan fungsi berdampak pada tarian, yakni pengakuan pemerintah daerah sebagai tari khas daerah. Pada tahun 2014, tari Kedidi sebagai warisan budaya tak benda. Hadirnya perubahan fungsi juga berdampak pada keuntungan ekonomi dan manfaat sosial bagi masyarakat. Secara disfungsional, perubahan fungsi berdampak terjadinya pengaburan identitas tarian, politisasi seni, hingga terjadinya perubahan tarian yang bersifat substantif menjadi formalitas belaka. Perubahan fungsi juga menyebabkan terjadinya adaptasi sosial dalam masyarakat, yakni konformitas dan retreatisme. Melalui kajian ini dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan dalam menjaga eksistensi tari Kedidi dengan melakukan kompromi sosial dan peran sosial. Strategi kompromi sosial ditunjukkan dengan fakta bahwa telah dilakukannya proses akulturasi dan inkulturasi tari Kedidi melalui proses dialog. Sedangkan upaya yang dilakukan melalui peran sosial ditunjukkan melalui fakta bahwa perubahan fungsi sosial tari Kedidi menyatukan seluruh elemen masyarakat.

Description

Keywords

Tari Kedidi, Perubahan Fungsi, Fungsional

Citation

Collections