Performativitas Gender dalam Anime Blue Period

Abstract

Gender merupakan sebuah konstruksi sosial dan kontruksi budaya yang membentuk sikap dan perilaku yang ada dalam diri baik laki-laki maupun perempuan. Teori performativitas gender Judith Butler menyatakan bahwa tidak ada gender yang sesungguhnya, melainkan serangkaian efek yang dihasilkan melalui tindakan dan perilaku yang berulang. Performativitas gender dalam anime Blue Period dapat ditemukan dalam penampilan tokoh Ryuji Ayukawa melalui cara dia berpakaian, gestur tubuh, dan gaya bahasa yang digunakannya. Ryuji Ayukawa tetap memiliki self-image sebagai seorang laki-laki kendati melakukan cross-dressing (male to female). Penelitian ditujukan untuk mencari tahu representasi performativitas Ryuji Ayukawa sebagai seorang crossdresser dalam anime Blue Period, walau bukan sebagai pemeran utama namun memiliki alur cerita tersendiri yang sangat menarik untuk diteliti. Penulis menggunakan teori representasi Hall dan performativitas Butler dalam mengkaji dan menganalisis data. Data penelitian diperoleh dari gambar, adegan, dan percakapan atau dialog di dalam anime Blue Period. Penelitian ini dikaji menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan harapan dapat memberi gambaran lebih mendalam mengenai representasi performativitas gender. Performativitas gender Ryuji merepresentasi konsep gender di Jepang, dilihat dari pandangan karakter lain terhadap cross-dressing yang dilakukan Ryuji dan pergolakkan terhadap jati diri Ryuji sendiri. Anime Blue Period cenderung menunjukkan sudut pandang positif terhadap penyajian performativitas tokoh Ryuji, dan secara keseluruhan memberi pesan dukungan pada gender non-biner lainnya.

Description

Keywords

Performativitas, Gender, Cross-dressing

Citation