DAMPAK OPERASIONALISASI BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DKI JAKARTA
No Thumbnail Available
Date
2023-06-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan salah satu kota terpadat
di Indonesia. Masyarakat melakukan perjalanan sehari-hari sebagian besar
menggunakan kendaraan pribadi untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini
menyebabkan kemacetan yang berujung pada inefisiensi ekonomi akibat
pemborosan waktu dan bahan bakar. Namun, BRT Transjakarta sebagai alternatif
transportasi yang operasionalisasinya diharapkan dapat memberikan kontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat sehingga
dapat mengurangi tingkat pengangguran. Teori yang digunakan dalam penelitian
ini mengacu pada teori pertumbuhan ekonomi Solow, tingkat pengangguran dari
Mankiw serta teori pertumbuhan endogen Romer. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kontribusi operasionalisasi BRT terhadap pertumbuhan ekonomi dan
tingkat pengangguran di Jakarta. Paper ini menggunakan data panel yang terdiri
dari 5 kota di Jakarta selama tahun 2016-2021.
2 Stage Least Square digunakan sebagai metodologi yang memperkirakan
variabel endogen dan variabel predetermined. Variabel-variabel endogen dan
predetermined disesuaikan dengan hasil elaborasi riset yang telah dilakukan.
Setelah itu dilakukan uji order condition dan rank condition terhadap persamaan
yang telah tersusun. Lalu dilakukan uji asumsi klasik (uji normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi) serta tahapan uji
ekonometrik sampai dengan estimasi model regresi. Costing analysis digunakan
sebagai metodologi untuk memperkirakan dan mengkomparasikan kisaran biaya
penggunaan kendaraan pribadi dan BRT Transjakarta dari perspektif pengguna.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa operasionalisasi BRT
memberikan kontribusi sebesar 0,620 terhadap pertumbuhan ekonomi dan
menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Jakarta sebesar 1,470 pada tingkat
signifikansi 1% ceteris paribus. Selain itu penggunaan BRT Transjakarta terbukti
lebih efisien dari segi biaya dibandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi
(dalam skala rute operasional 13 koridor utama BRT Transjakarta). Hal ini
menunjukkan bahwa dalam jangka panjang operasionalisasi BRT memegang
peranan penting dalam sektor ekonomi transportasi di Jakarta.
Description
Keywords
operasionalisasi brt transjakarta, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka