DAMPAK OPERASIONALISASI BUS RAPID TRANSIT TRANSJAKARTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DKI JAKARTA

Abstract

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan salah satu kota terpadat di Indonesia. Masyarakat melakukan perjalanan sehari-hari sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini menyebabkan kemacetan yang berujung pada inefisiensi ekonomi akibat pemborosan waktu dan bahan bakar. Namun, BRT Transjakarta sebagai alternatif transportasi yang operasionalisasinya diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori pertumbuhan ekonomi Solow, tingkat pengangguran dari Mankiw serta teori pertumbuhan endogen Romer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi operasionalisasi BRT terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di Jakarta. Paper ini menggunakan data panel yang terdiri dari 5 kota di Jakarta selama tahun 2016-2021. 2 Stage Least Square digunakan sebagai metodologi yang memperkirakan variabel endogen dan variabel predetermined. Variabel-variabel endogen dan predetermined disesuaikan dengan hasil elaborasi riset yang telah dilakukan. Setelah itu dilakukan uji order condition dan rank condition terhadap persamaan yang telah tersusun. Lalu dilakukan uji asumsi klasik (uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi) serta tahapan uji ekonometrik sampai dengan estimasi model regresi. Costing analysis digunakan sebagai metodologi untuk memperkirakan dan mengkomparasikan kisaran biaya penggunaan kendaraan pribadi dan BRT Transjakarta dari perspektif pengguna. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa operasionalisasi BRT memberikan kontribusi sebesar 0,620 terhadap pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Jakarta sebesar 1,470 pada tingkat signifikansi 1% ceteris paribus. Selain itu penggunaan BRT Transjakarta terbukti lebih efisien dari segi biaya dibandingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi (dalam skala rute operasional 13 koridor utama BRT Transjakarta). Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang operasionalisasi BRT memegang peranan penting dalam sektor ekonomi transportasi di Jakarta.

Description

Keywords

operasionalisasi brt transjakarta, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka

Citation