VOLUNTARISTIC ACTION DALAM PENGASUHANANAK DENGAN HIV/AIDS DI KOTA BANDUNG

Abstract

HIV/AIDS sudah menimbulkan dampak yang sangat mengkhawatirkan terhadap kelangsungan hidup dan kesejahteraan sosial anak. Teori voluntaristik action Parsons dijadikan sandaran teori untuk menganalisa tindakan pengasuh dalam melaksanakan proses pengasuhan terhadap anak dengan HIV/AIDS di Kota Bandung.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologisberdasarkan interpretasi, pengalaman dan pemaknaan pengasuh selama menjalankan proses pengasuhan anak dengan HIV/AIDS. Pengumpulan data menggunakan teknikwawancara mendalam, pengamatan, dan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh dari pengasuh, pekerja sosial profesional, Warga Peduli AIDS (WPA),instansi pemerintah serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Hasil Penelitian, keberadaan orangtua kandung secara lengkapmenjadi suatu hal yang sulit untuk ditemukan bagi anak dengan HIV/AIDS. 13 dari 15 anak dengan HIV/AIDS sudah kehilangan salah satu atau kedua orangtuanya. Mengambil tanggung jawab pengasuhan anak dengan HIV/AIDS diyakini semua pengasuh menjadi sumber “tekanan kewajiban” yang berdampak pada perubahan seluruh aspek kehidupan dalam keluarganya. Keyakinan pengasuh bahwa usia harapan hidup anak yang terinfeksi HIV rendah/pendek, biaya hidup dan pengobatan mahal, ketersediaan lembaga pelayanan khusus bagi pemenuhan kebutuhan dasar anak dengan HIV/AIDS secara kualitas maupun kuantitas sangat terbatas, serta konstruksi sosial terkait dengan HIV/AIDS di masyarakat sangat negatif, berpengaruh kuat terhadap tujuan dan tindakan pengasuhan anak yang dilakukannya.Menutup rapat-rapat status anak terhadap keluarga dan masyarakat, menarik diri dan anak dari keluarga dan kerabat, mencari tempat pengobatan yang jauh dari tempat tinggal, membatasi ruang interaksi anak dengan lingkungan, melakukan tindakan protektif pada anak, merupakan pilihan tindakan pengasuh untuk menghindari stigma dan diskriminasi yang dimaknai pengasuh sebagai sumber utama penghambat proses pengasuhan anak dengan HIV/AIDS. Situasi, kondisi, norma dan nilai pengasuhan bagi anak dengan HIV/AIDS dimaknai pengasuh menjadi “beban” dan berdeda dengan mengasuh anak-anak “normal’ lainnya. Kerangka teori voluntaristik actiondalam pengasuhan anak dengan HIV/AIDS, applicable untuk digunakandalam ilmu kesejahteraan sosial khususnyapada ranah praktek pekerjaan sosial tingkat mikro, dan peran lembaga-lembaga layanan dan kelompok pendamping bagi penderita HIV/AIDS sangat signifikan membantu mereka untuk memilih tindakan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan khusus anak.

Description

Keywords

Tindakan Voluntaristik, Pengasuhan, Anak dengan HIV/AIDS

Citation