MEDAN TEGASAN DI ZONA SESAR FLORES DAN SESAR WETAR BERDASARKAN DATA KEGEMPAAN
Abstract
ABSTRAK
Dalam penelitian ini dilakukan
inversi tegasan untuk mengetahui keadaan tegasan (state of stress) di zona sesar Flores dan zona sesar Wetar dengan menggunakan
56 data mekanisme pusat gempa. Hasil inversi menunjukkan bahwa di zona sesar
Flores tegasan utama maksimum (s1) memiliki azimut 3510 dan
plunge 110, tegasan utama menengah (s2) memiliki azimut 2580
dan plunge 130, dan tegasan utama minimum (s3) memiliki azimut 1190
dan plunge 720. Nisbah
tegasan untuk zona sesar ini adalah 0,57. Azimut tegasan mendatar maksimum (SH)
adalah 1740 dan azimut (Sh) adalah 840. Rejim
tegasan di zona sesar ini menurut klasifikasi WSM project adalah thrust
faulting, sedangkan menurut klasifikasi Delvaux dkk. (1997) adalah pure compression.
Di zona sesar Wetar s1 memiliki azimut 3150
dan plunge 120, s2 memiliki azimut 2240 dan
plunge 60, dan s3 memiliki azimut 1070 dan plunge 760. Nisbah tegasan
untuk zona sesar ini adalah 0,53. Azimut tegasan mendatar maksimum (SH) adalah
1380 dan azimut tegasan mendatar minimum (Sh) adalah 480.
Rejim tegasan di zona sesar ini menurut klasifikasi WSM project (Barth dkk.,
2008) adalah thrust faulting,
sedangkan menurut klasifikasi Delvaux dkk. (1997) adalah pure compression.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui arah ketiga tegasan utama, nisbah tegasan, arah tegasan mendatar
maksimum dan minimum, dan rejim tegasan pada zona sesar Flores dan zona sesar
Wetar. Data yang digunakan adalah mekanisme pusat (focal mechanism) gempa akibat pensesaran belakang busur (back arc thrusting). Metode inversi
tegasan yang digunakan adalah metode improved right dihedron dan rotational run
yang dikembangkan oleh Delvaux dan Sperner (2003). Penentuan arah tegasan
mendatar maksimum menggunakan persamaan yang digagas oleh Lund (2000) dan penentuan
rejim tegasan menggunakan klasifikasi WSM project
(Zoback, 1992) dan Delvaux, dkk.
(1997).
Hasil inversi menunjukkan bahwa
tegasan utama maksimum di zona sesar Flores berarah utara – selatan dan relatif
mendatar dengan tegasan utama minimum berarah hampir tegak. Nisbah tegasan
untuk zona sesar ini adalah 0,57, arah tegasan mendatar barat laut – tenggara,
arah tegasan mendatar minimum timur laut – barat daya, dan rejim tegasan pada
zona sesar ini adalah thrust faulting (Zoback, 1992) atau pure compression
(Delvaux, dkk., 1997).
Hasil inversi menunjukkan bahwa
tegasan utama maksimum di zona sesar Wetar berarah barat laut – tenggara dan
relatif mendatar dengan tegasan utama minimum berarah hampir tegak. Nisbah
tegasan untuk zona sesar ini adalah 0,53, arah tegasan mendatar barat laut –
tenggara, arah tegasan mendatar minimum timur laut – barat daya, dan rejim
tegasan pada zona sesar ini adalah thrust faulting (Zoback, 1992) atau pure
compression (Delvaux, dkk., 1997).
Description
Keywords
Zona Sesar, Sesar Wetar, Flores