KOMUNIKASI AGEN PERUBAHAN DALAM MENDUKUNG PROGRAM ZERO WASTE CITIES DI KOTA BANDUNG (Kajian Etnografi Komunikasi pada Kegiatan Edukasi Pemilahan Sampah dari Rumah ke Rumah Oleh Perkumpulan Y

Abstract

Perkumpulan YPBB menggunakan pendekatan pengelolaan sampah dengan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan untuk mendukung pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, dan ada anggapan menjaga lingkungan merupakan menjaga “ibu bumi”. Beberapa ide dan inovasi Perkumpulan YPBB diadopsi oleh DLH dalam melakukan pemilaham sampah di kawasan. Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon RW. 08, pada awalnya agen perubahan dari Perkumpulan YPBB merasa tidak akan mampu melakukan pemilahan sampah, karena wilayahnya yang cukup sulit, berada pada gang-gang sempit, dan masyarakat yang heterogen. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menjelaskan kompetensi agen perubahan, mengidentifikasi sistem bahasa yang digunakan agen perubahan, menguraikan komponen komunikasi yang membentuk peristiwa komunikasi, dan menjelaskan proses dan interaksi komunikasi agen perubahan dalam mendukung program zero waste cities pada kegiatan edukasi pemilahan sampah dari rumah ke rumah di masyarakat Kota Bandung. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan paradigma konstruktivis, dengan menggunakan metode etnografi komunikasi. Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok agen perubahan yang sudah terlibat dari awal pemilahan sampah dalam kegiatan edukasi dari rumah ke rumah, program zero waste cities yang diselenggarakan oleh Perkumpulan YPBB, sebanyak 12 orang, dengan menggunakan Teori Etnografi komunikasi. Temuan penelitian berdasarkan proses edukasi pemilahan sampah dari rumah ke rumah yang dilakukan antara lain: (1) Agen perubahan juga harus memberikan pemahaman ke pemerintahan dan masyarakat bahwa dalam mengolah sampah butuh waktu dan proses, tidak langsung mendapatkan hasil secara instan, dan cepat. (2) Melalui bahasa dan komunikasi yang tepat, program zero waste cities dapat berhasil dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pemilahan sampah yang berdampak pada pengurangan timbunan sampah yang akan dibuang ke TPA. (3) Gaya bicara yang digunakan oleh agen perubahan tidak selalu penuh kebahagian dan canda tawa, ada juga gaya bicara yang menggambarkan rasa prihatin yang dirasakan oleh agen perubahan. (4) Beberapa tindakan yang dilakukan oleh agen perubahan dalam proses komunikasi dan interaksi saat proses awal perubahan mencangkup tahapan besar proses komunikasi dan linimasa program zero waste cities yang berjalan di wilayah, pihak Perkumpulan YPBB melakukan kajian kondisi kelurahan, yang kemudian melakukan desain sistem di wilayah setempat, selanjutnya dilakukan pelatihan untuk petugas pengelola sampah, setelah dirasa petugas sudah memahami system pengelolaan sampah yang akan diterapkan dilakukan DTDE ke masyarakat, dan DTDC sekaligus monitoring di Wilayah Cibuntu hal ini dilakukan oleh pihak YPBB dengan didampingi oleh Kader Kang Pisman dengan mendatangi rumah ke rumah.

Description

Keywords

Komunikasi, Agen Perubahan, Zero Waste Cities

Citation