DINAMIKA PENGALAMAN KOMUNIKASI IBU ANAK JALANAN Studi Fenomenologi para Ibu Anak Jalanan Di Kota Bandung

Abstract

Ada berbagai macam keunikan dan keberagaman ibu yang dapat menjadi pilihan bagi perempuan yang selain menjalankan tugasnya menjadi ibu, dia juga memilih untuk melakukan aktivitas lain diantaranya adalah ibu yang bekerja, ibu yang menjadi politikus, hingga ibu yang memiliki anak jalanan, seperti pada penelitian yang dilakukan tentang dinamika pengalaman komunikasi ibu anak jalanan di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri ibu dengan anak jalanan, apa motif ibu mengijinkan anak dijalanan, bagaimana makna tindakan komunikasi yang dilakukan ibu anak jalanan, pengalaman ibu berada dijalanan serta pola komunikasi yang terbentuk antara ibu dengan anak, ibu dengan suami dan ibu dengan penghuni jalanan lainnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi dari Alferd Schutz. Penelitian ini menggunakan metode Fenomenologi untuk membantu peneliti dalam memasuki sudut pandang orang lain dan berupaya memahami alasan dan motif mereka dalam melakukan sesuatu. Peneliti melakukan langkah-langkah yang dianggap penting untuk dapat menggali dan memahami alasan ibu anak jalanan dalam melakukan tindakan di jalanan, dengan cara awal mengobservasi dan melakukan wawancara tidak berstruktur, sesuai dengan pengalaman ibu anak jalanan dan sudut pandangnya, melihat dinamika di jalanan dan kehidupan kesehariannya yang dilakukannya secara sadar. Informan dalam penelitian ini berjumlah 14 orang dengan 10 informan kunci dan 4 informan tambahan. Hasil dari penelitian ini adalah Konsep diri ibu anak jalanan di lihat dari persepsi ibu terhadap dirinya, masa lalu yang dijalaninya, serta konsep psikologis ibu anak jalanan. Ibu anak jalanan dengan pandangan negatif terhadap dirinya, beranggapan bahwa dirinya adalah individu yang lemah, tidak dapat melakukan apa-apa jika tidak dibantu dan menjadikan anak sebagai penguat dalam kehidupan yang dijalani, meskipun ibu khawatir dan sedih akan kondisi anak, tetapi karena dirinya tidak dapat berbuat banyak, maka ibu mengijinkan anak turun kejalan dan menemani anak untuk memastikan mereka selamat selama dijalan. Motif ibu mengijinkan anak turun kejalan untuk bekerja sangat beraneka ragam antara lain karena kebutuhan ekonomi keluarga, keinginan anaknya, untuk menambah tabungan dimasa yang akan datang, untuk membiayai keperluan sekolah anak serta membiayai uang jajan anak sehari-hari. Makna tindakan komunikasi Ibu anak jalanan berdasarkan interaksi yang terjadi antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Pengalaman ibu anak jalanan selama menemani anak bekerja dijalan, terkait dengan tindakan yang diperolehnya dari orang lain akibat tindak komunikasi yang dilakukan oleh ibu anak jalanan. Ibu anak jalanan mengalami pengalaman menyenangkan dan pengalaman tidak menyenangkan. Pola komunikasi Ibu anak jalanan dengan anak, ibu anak jalanan dengan suami dan ibu anak jalanan dengan ibu anak jalanan lainnya. Kata Kunci: Ibu Anak Jalanan, Pola Komunikasi, Komunikasi Ibu Anak Jalanan, Komunikasi Keluarg

Description

Keywords

Indonesia, Jawa Barat, Bandung

Citation