PARTISIPASI MASYARAKAT SUKU MPUR DALAM PENDIDIKAN NONFORMAL DI DISTRIK KEBAR KABUPATEN TAMBRAUW PROVINSI PAPUA BARAT

Abstract

Pokok permasalahan utama dalam penelitian ini adalah tentang partisipasi masyarakat Suku Mpur dalam pendidikan nonformal di Distrik Kebar Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat, dengan kondisi geografis yang begitu luas sehingga diperlukan strategi-strategi tertentu dalam rangka mengoptimalisasi fungsi-fungsi pemerintahan daerah khususnya dalam hal kebijakan layanan publik bidang pendidikan nonformal Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Arefet yang berkualitas di wilayah pedalaman Distrik Kebar. Kondisi geografis yang sangat luas, dapat menyebabkan belum adanya keberpihakan pemerintah daerah dalam hal implementasi kebijakan terhadap pentingnya pendidikan nonformal, masih minimnya sarana transportasi, sarana prasarana pendidikan, kurangnya fasilitas komunikasi dan informasi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana partisipasi masyarakat Suku Mpur dalam pendidikan nonformal dan untuk menganalisis apa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kuantitatif (mix method) dengan strategi eksploratoris sekuensial kualitatif/kuantitatif pada tahap pertama peneliti mengumpulkan dan menganalisis data kualitatif kemudian mengumpulkan data kuantitatif dan menganalisisnya pada tahap kedua yang didasarkan pada hasil tahap pertama. Bobot utama pada strategi ini adalah pada data kualitatif. Sedangkan teknik analisis menggunakan model analisis interaktif reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verification). Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Suku Mpur dalam pendidikan nonformal dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor sarana prasarana, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, akses informasi komunikasi dan geografis. Faktor-faktor dominan yang paling mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pendidikan nonformal adalah faktor mata pencaharian. Dimana mayoritas masyarakat Suku Mpur yang berada di wilayah Distrik Kebar adalah bertani atau berladang dengan cara bercocok tanam dengan sistem berpindah-pindah tempat/lahan. Berburu, meramu sagu, menangkap ikan dan beternak babi merupakan mata pencaharian tambahan (sampingan). Dengan mata pencaharian bertani ini dapat membuat mereka tidak mempunyai waktu luang untuk ikut terlibat atau berpartisipasi dalam pendidikan nonformal. Waktu yang dibutuhkan mereka hanya untuk berkebun/berladang dari pagi hingga sore. Sedangkan faktor budaya, kebijakan (stakeholder) daerah Kabupaten Tambrauw, pemerintahan distrik dan pemerintah kampung (desa), tokoh adat (kepala suku) dan tokoh gereja serta Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) lainnya termasuk faktor eksternal, yang sama-sama turut berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat.

Description

Keywords

Partisipasi masyarakat Suku Mpur, pendidikan nonformal, kesetaraan PKBM Arefet

Citation

Collections