SEBARAN DAN KUALITAS RESERVOIR BATUPASIR LAUT DALAM MIOSEN TENGAH: POTENSI EKSPLORASI BARU DI CEKUNGAN KUTEI DAN MAKASAR UTARA
No Thumbnail Available
Date
2022-03-28
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Upaya intensif terhadap eksplorasi pemboran laut dalam di daerah penelitian yang
dilakukan pada tahun 1996-2014 telah mencatatkan beberapa temuan cadangan
minyak dan gas yang signifikan, walaupun belum secara optimal menembus
reservoir batupasir fasies laut dalam berumur Miosen Tengah, yang merupakan
fokus daripada studi ini. Oleh karenanya penulis melakukan studi banding antara
reservoir obyektif yang umumnya berlokasi di daratan dengan reservoir berumur
Miosen Atas yang telah terbukti memproduksi hasil migas di lepas pantai laut
dalam. Data yang digunakan meliputi singkapan batuan, sumur, dan seismik 2D.
Umur datum beberapa indikator takson telah digunakan untuk menghubungkan
sekaligus menyatukan marker yang bervariasi di seluruh wilayah studi menjadi
beberapa marker biostratigrafi utama: M40M33, M45M40, M50M45 (Miosen
Tengah), dan M65M50, M66M65, M70M66, M80M70 (Miosen Akhir). Semua
marker ini kemudian diikat pada data seismik 2D sebagai horison interpretasi utama
di dalam melakukan analisis seismik stratigrafi ke seluruh area studi yang tidak
dijangkau oleh sumur pemboran. Identifikasi fitur-fitur seismik berupa kandidat
batas-batas sekuen yangberhubungan dengan penurunan muka air laut relatif pada
skala sub-regional di area daratan hingga lepas pantai merupakan hasil penelitian
ini. Hasil penelitian ini diintegrasikan guna membuat peta lingkungan pengendapan
(gross depositional environment / GDE) fasies kipas laut dalam pada lapisan batuan
berumur Miosen Tengah, yang secara umum menunjukkan suksesi progradasi ke
arah timur yang pergeseran lateral tepian paparannya bervariasi. Fasies reservoir
dapat dikenali berdasarkan lito fasies batupasir, rasio net-to-gross / NTG, sortasi,
dan ukuran butir terutama pada fasies delta berumur Miosen Tengah: FLU_SX,
DC_SX, DC_SM, DC_SM, dan DF_SC, dan untuk fasies laut dalam berumur
Miosen Akhir: SSWS, MSWS, SSPS, dan MSPS. Selanjutnya porositas dan
permeabilitas yang diukur pada batuan inti bor tersebut dapat digunakan untuk
menerangkan hubungan antara kualitas reservoir dengan komposisi batupasir
maupun lito fasies. Sistem pengendapan berenergi tinggi terutama yang
berhubungan dengan lito fasies FLU_SX, DC_SX, SSWS dan MSWS merupakan
reservoir dengan kualitas terbaik; dan sebaliknya adalah lito fasies DF_SC, SSPS,
dan MSPS. Hubungan antara porositas berbasis data inti batuan dengan kedalaman
(depth of burial) secara umum dapat menggambarkan pola penurunan kualitas
reservoir seiring bertambahnya kedalaman.
Description
Keywords
Lito fasies, QFL, kipas laut dalam