Konjungsi Koordinatif Aditif dalam Kalimat Bahasa Sunda: Kajian Morfosintaksis

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Konjungsi Koordinatif Aditif dalam Kalimat Bahasa Sunda Kajian Morfosintaksis”. Penelitian ini diklasifikasikan menurut unsur-unsur yang digabungkan oleh konjungsi koordinatif aditif tersebut seperti nomina, verba, adjektiva, dan numeralia. Kemudian selain unsur yang dihubungkan, kajian ini berada pada tataran hubungan antara kata dan kata, frasa dan frasa, dan klausa dan klausa. Bentuk konjungsi koordinatif aditif pada penelitian ini diantaranya yaitu jeung, reujeung, sareng, dan sarta. Dengan teori Muslich (1990), Badudu (1991), Alwi dkk (2003), Kridalaksana (2008), Chaer (2009) dan Djajasudarma (2010). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yaitu dengan cara menggambarkan secara alamiah hasil penelitian dan distribusional yaitu teknik pemilihan data sesuai ciri-ciri alami yang dimiliki oleh data penelitian. Sumber data yang digunakan yaitu berbentuk karya sastra diantaranya SOEMBER AROEM II dan III karangan Rd. I Adiwidjaja dan R. KD. Djajadiredja, MANGLE Edisi 2313, buku sajak Neangan Bulan dan Buku Biantara Bahasa Sunda. Berdasarkan penelitian ini bentuk konjungsi yang terkumpul keseluruhan adalah 361, kata dan kata 13 buah, kata turunan 19, frase 18, 6 klausa. Untuk unsur yang dapat digabungkan oleh konjungsi aditif ini adalah nomina, adjektiva, verba dan numeralia. Yang dikaji dalam tataran sintaksis berdasarkan kata dan kata, frasa dan frasa, klausa dan klausa. Sedangkan makna yang terdapat dalam penelitian ini adalah makna gramatikal yang menyatakan keadaan, kegiatan, tingkat, afektif.

Description

Keywords

Bandung, Tidak ada keyword, Tidak ada keyword

Citation