KADAR GROWTH DIFFERENTIATION FACTOR-15 SEBAGAI PREDIKTOR MIELOSUPRESI TERAPI LINEZOLID PADA PASIEN MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DAN EXTENSIVELY DRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS
No Thumbnail Available
Date
2023-06-22
Authors
AMAYLIA OEHADIAN
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Linezolid merupakan salah satu obat yang poten (katagori A) untuk terapi MDR-TB dan XDR-TB yang efektif membunuh Mycobacterium tuberculosis (M.tb). Akan tetapi linezolid dapat menyebabkan efek samping yang serius terutama kelainan hematologi. Linezolid bekerja menghambat fungsi ribosom bakteri. Struktur ribosom mitokondria sel tubuh manusia mempunyai kemiripan dengan ribosom bakteri, sehingga linezolid dapat mengganggu fungsi mitokondria sel tubuh manusia. Gangguan mitokondria pada sel induk hematopoietik merupakan salah satu patogenesis terjadinya efek samping kelainan hematologi. Sitokin Growth differentiation factor-15 (GDF-15) diidentifikasi sebagai biomarker potensial untuk kelainan mitokondria. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi potensi kadar GDF-15 sebagai prediktor terjadinya mielosupresi pada pasien MDR-TB dan XDR-TB yang mendapatkan terapi linezolid jangka panjang.
Penelitian analitik dengan desain kohort prospektif dilakukan pada pasien MDR-TB dan XDR-TB di Poli Tuberkulosis RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUP Dr Kariadi Semarang dan RSUP Persahabatan Jakarta. Pemeriksaan parameter hematologi dilakukan saat baseline, minggu ke-2 dan minggu ke-4-8 setelah terapi linezolid. Pemeriksaan kadar GDF-15 dilakukan pada saat baseline dan minggu ke-2 setelah terapi linezolid dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Analisis statistik menggunakan Chi square, Fisher exact, paired t-test, Wilcoxon, Rank-Spearman correlation test dan multiple linear regression untuk menentukan peranan GDF-15 dalam memprediksi mielosupresi.
Sejumlah 97 subjek MDR-TB dan XDR-TB ikut penelitian; sebagian besar laki-laki (61,9%). Mielosupresi didapatkan pada 64,9% subjek. Terdapat korelasi antara kadar GDF-15 baseline dengan perubahan kadar hemoglobin pada minggu ke-4-8 terapi linezolid (r= 0,4, p<0,001). Tidak terdapat korelasi antara kadar GDF-15 dengan penurunan jumlah neutrofil dan trombosit. Kadar GDF-15 dan indeks massa tubuh (IMT) dapat memprediksi penurunan kadar hemoglobin (Delta Hemoglobin = -2,310 + 0,00013*GDF-15 + 0,152*IMT, p=0,026). Pada minggu ke-2 terapi linezolid, kadar GDF-15 meningkat secara bermakna [708,96 (378,09 – 2.408,89) vs 635,58 (407,31 – 1.583,65) pg/ml, p=0,003].
Terdapat korelasi antara kadar GDF-15 baseline dengan penurunan kadar hemoglobin sebagai efek mielosupresi pada minggu ke-4-8 terapi linezolid. Kadar GDF-15 baseline dapat digunakan sebagai prediktor mielosupresi berupa penurunan kadar hemoglobin pada subjek MDR-TB dan XDR-TB yang mendapatkan terapi linezolid jangka panjang, tetapi tidak terhadap penurunan neutrofil dan trombosit.
Description
Keywords
GDF-15, hemoglobin, linezolid