KAJIAN MORFOFISIOLOGI GENOTIP JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN

Abstract

ABSTRAK IKA CARTIKA. 2015. KAJIAN MORFOFISIOLOGI GENOTIP JAGUNG UNPAD TOLERAN NAUNGAN. Di bawah bimbingan TATI NURMALA DAN DEDI RUSWANDI. Penanaman jagung pada sistem agroforestri merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi berkurangnya lahan jagung karena beralih fungsi menjadi daerah industri dan pemukiman. Akan tetapi masalah yang timbul adalah berkurangnya intensitas cahaya karena naungan pohon dari sistem agroforestri, sehingga diperlukan jagung toleran terhadap intensitas cahaya rendah. Tanaman akan memberikan respons yang terlihat pada penampilannya sebagai bentuk adaptasi terhadap intensitas cahaya rendah. Respons tersebut bisa berupa perubahan morfologi dan fisiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan genotip jagung Unpad toleran naungan dan mengkaji respons morfo-fisiologinya terhadap beberapa taraf naungan. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu toleransi dua puluh genotip jagung Unpad terhadap naungan Albizia pada sistem agroforestri. Tahap kedua yaitu morfofisiologi genotip jagung toleran terhadap beberapa taraf naungan paranet. Kedua tahap tersebut menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) dengan naungan sebagai petak utama dan genotip sebagai anak petak. Petak utama pada tahap pertama terdiri atas dua taraf naungan yaitu tanpa naungan dan naungan Albizia umur tiga tahun, anak petak terdiri atas dua puluh genotip jagung Unpad yaitu DR 7, DR 8, DR 9, DR 10, DR 17, DR 18, DR 20, M6DR 1.1.3, M6DR 3.6.1, M6DR 4.2.2, M6DR 4.8.8, M6DR 7.1.2, M6DR 7.1.9, M6DR 7.4.1, M6DR 8.8.1, M6DR 9.1.3, M6DR 10.2.2, M6DR 14.1.1, M6DR 16.1.1 dan M6DR 16.6.14. Pada tahap kedua, petak utama adalah beberapa taraf naungan paranet meliputi naungan 0%, naungan 55%, naungan 65% dan naungan 85%, anak petak meliputi sepuluh genotip jagung Unpad Toleran yang terseleksi pada tahap pertama. Hasil penelitian menunjukan Genotip DR 7, DR 10, DR 17, DR 18, DR 20, M7DR 7.1.9, M7DR 9.1.3, M7DR 10.2.2, M7DR 16.1.1 dan M7DR 16.6.14 adalah genotip toleran naungan Albizia umur tiga tahun. Genotip DR 7, DR 10, DR 20, M7DR 9.1.3 dan M7DR 10.2.2 adalah genotip toleran terhadap naungan paranet karena memberikan hasil biji relatif lebih tinggi dibandingkan dengan genotip lainya. Secara umum semua genotip yang diujikan menunjukan penurunan tinggi tanaman, diameter batang, kadar klorofil, kondukstan stomata, laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih, jumlah baris biji dan hasil per hektar seiring dengan peningkatan naungan yang semakin rapat. Genotip toleran pada naungan paranet seperti DR 7, DR 10, DR 20, M7DR 9.1.3 dan M7DR 10.2.2 akan meningkatkan besarnya sudut daun, indeks luas daun dan luas daun spesifik pada tingkat naungan yang semakin rapat. Kata kunci : Agroforestri, Genotip Jagung, Morfofisiologi, Toleran Naungan.

Description

Keywords

Agroforestri, Genotip, Jagung

Citation

Collections