IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KABUPATEN SUMEDANG (Studi pada Puskesmas Dengan Tempat Perawatan Jatinangor)

Abstract

Indikator keberhasilan program Jaminan Kesehatan Nasional adalah peningkatan peserta yang signifikan.Berdasarkan data BPJS Cabang Sumedang, di Kabupaten Sumedang terjadi peningkatan jumlah peserta BPJS Kesehatan dari tahun 2014 –2015 yaitu sebesar 71,6 % . Namun peningkatan kepesertaan tersebut tidak diimbangi dengan sumber daya yang memadai sehingga menyebabkan pelayanan kesehatan terhadap peserta Jaminan Kesehatan Nasional tidak optimal. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional di Kabupaten Sumedang serta menanggulangi hambatannya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif menggunakan strategi studi kasus dengan analisa data induktif. Pengumpulan data primer melalui wawancara terhadap Stakeholders program JKN yang terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Seksi Pengendalian Biaya Kesehatan, Petugas BPJS Kesehatan, Petugas JKN di Puskesmas, Dokter, Apoteker , Peserta JKN, dan studi dokumentasi berupa regulasi serta laporan program JKN. Hasil penelitian menunjukan bahwa efisiensi anggaran dana kapitasi Puskesmas merupakan permasalahan utama yang menyebabkan kegagalan implementasi (Unsuccessful Implementation) program JKN. Sementara aspek isi kebijakan (Content of Policy) dan konteks implementasi (Context Implementation) mempengaruhi secara tidak langsung. Penggunaan dana kapitasi untuk keperluan obat dan alat kesehatan tidak pernah terealisasikan. Perlunya penyusunan pedoman operasional sebagai petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tentang mekanisme belanja obat dan alat kesehatan untuk menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan di Puskesmas diharapkan dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.

Description

Keywords

Implementasi, Program Jaminan Kesehatan Nasional, Isi Kebijakan (Content of Policy)

Citation