OPTIMALISASI METODE STERILISASI, MEDIA TANAM DAN ZAT PENGATUR TUMBUH UNTUK MENINGKATKAN INDUKSI KALUS EKSPLAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL CIMAHI SECARA IN VITRO

Abstract

Agung Rahmadi, 2020. Optimalisasi Metode Sterilisasi, Media Tanam dan Zat Pengatur Tumbuh Untuk Meningkatkan Induksi Kalus Eksplan Durian (Durio zibethinus Murr.) Lokal Cimahi Secara In Vitro. Dibawah bimbingan Syariful Mubarok dan Noladhi Wicaksana. Durian ‘Kamajaya’ merupakan durian varietas lokal Cimahi yang keberadaanya hampir punah. Durian ini dikembangkan dari satu pohon yang tersisa dan berumur 120 tahun sehingga perlu dilakukan konservasi yang salah satunya dengan perbanyakan kultur jaringan tanaman. Permasalahan yang muncul dalam kultur jaringan durian ini salah satunya adalah metode sterilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode sterilisasi yang tepat serta media tanam dan zat pengatur tumbuh yang baik untuk perbanyakan tanaman durian ‘Kamajaya’ secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran Jatinangor sejak bulan Mei sampai Desember tahun 2019. Eksplan yang digunakan adalah tunas dan daun dari tanaman durian ‘Kamajaya’ yang berasal dari Cimahi. Sterilisasi untuk inisiasi dengan teknik kultur jaringan menggunakan air mengalir, detergen (10, 15, 20, 25, 30 menit), fungisida (10, 30, 60, menit) fungisida + bakterisida (30, 60 menit), alkohol 70% (5, 10 menit), dettol 10% + tween 3 tetes 10 menit, dettol 20% + tween 3 tetes 10 menit, dettol 10% + tween 3 tetes 5 menit, betadine 10 menit, clorox (10%, 20%) + tween 3 tetes 10, 20 menit dan HgCl2 0,1 % 1 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sterilisasi tunas muda durian ‘Kamajaya’ dengan menggunakan air mengalir, perendaman dalam detergen 10 menit - perendaman dalam fungisida 10 menit - perendaman dalam clorox 20% + tween 3 tetes 20 menit - perendaman dalam clorox 10% 10 menit serta perendaman dalam HgCl2 0,1% 1 menit memiliki presentase kontaminasi terendah yaitu 20 % dan presentasi hidup tertinggi yaitu 80 % dan media tanam untuk perbanyakan tanaman durian Kamajaya adalah MS (Murahige and Skoog) serta posisi penanaman daun yang terbaik adalah posisi abaksial atau tulang daun dibawah. Media MS (Murahige and Skoog) yang diperkaya 2 ppm 2,4-D (k0d2), 3 ppm 2,4-D (k0d3), 4 ppm 2,4-D (k0d4), dan 5 ppm 2,4-D (k0d5) serta kinetin 0,5 ppm + 2 ppm 2,4-D (k1d2) , kinetin 0,5 ppm + 5 ppm 2,4-D (k1d5) dan kinetin 1 ppm + 5 ppm 2,4-D (k2d5) menghasilkan eksplan daun muda durian Kamajaya mulai menggulung Sedangkan pada perlakuan 1 ppm 2,4-D (k0d1), 4 ppm 2,4-D (k0d4), dan 5 ppm 2,4-D (k0d5) serta 1 ppm kinetin + 2 ppm 2,4-D (k2d2) menghasilkan eksplan tunas durian Kamajaya membengkak.

Description

Keywords

Auksin, Durian Kamajaya, Kultur Jaringan

Citation

Collections