PENGASUHAN SANTRI DI PESANTREN: STUDI KASUS DI PESANTREN SUNAN PANDANARAN, PESANTREN MUALLIMIN MUHAMMADIYAH DAN PESANTREN IBNUL QOYYIM, YOGYAKARTA

Abstract

Penelitian kualitatif ini mengkaji bagaimana sistem pengasuhan santri di pesantren melalui kasus di tiga pesantren: Pesantren Sunan Pandanaran, Pesantren Muallimin Muhammadiyah dan Pesantren Ibnul Qoyyim Yogyakarta. Tujuan penelitian untuk menganalisis isu konseptual mengenai pengasuhan kepada anak yang ditempatkan dalam lembaga yang menerapkan konsep boarding school sebagaimana yang dilakukan oleh pesantren. Pokok masalah tersebut kemudian di turunkan dalam dua sub analisis yaitu, bagaimana Pandangan pesantren terkait pengasuhan, bagaimana prosesserta dimensi apa saja yang ada dalam proses pengasuhan di pesantren terkait pemenuhan hak hak anak dalam pengasuhan mengingat situasi di pesantren berbeda dengan di keluarga. Penelitian dituntun oleh perspektif teori pengasuhan Skinner, Johnson dan Snyder dimana hasil pengumpulan data di lapangan dianalisis melalui teori enam dimensi pengasuhan yaitu; warmth (kehangatan), rejection (penolakan), structure (aturan kesepakatan), chaos (konflik), autonomy support (dukungan kebebasan), dan coercion (pemaksaan). Teknik pengumpulan data studi kasus ini dilakukan melalui wawancara mendalam kepada 26 informan yang terdiri dari perwakilan santri, pengasuh dan unsur pimpinan di tiga pesantren yang pemilihannya dilakukan dengan teknik purposive sampling, dilakukan juga penelusuran dan kajian dokumen, rekaman arsip, pemeriksaan terhadap perangkat fisik, observasi lapangan, observasi partisipan di tiga pesantren. Triangulasi dilakukan untuk memastikan keabasahan data. Adapun analisis data dilakukan melalui proses penyortiran dan klasifikasi data (Sort and Classify), pengkodean terbuka (open coding), pengkodean aksial (axial coding), pengkodean selektif (selective coding), interpretasi dan elaborasi (interpret and elaborate) dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian menunjukan bahwa pesantren memiliki pengasuh, memiliki pandangan dan nilai dasar pemikiran tentang pengasuhan, serta memiliki tujuan tujuan dalam mengasuh santri yang semua itu dijalankan dalam suatu proses sistem pengasuhan khas pesantren. Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa pengasuhan santri di pesantren mengunakan sistem pengasuhan yang berjenjang di dalam lingkungan pesantren dalam bentuk pengasuhan admnistratif keagamaan, pola seperti ini dilakukan untuk menghadapi situasi dan kondisi yang dialami pesantren, serta untuk menjamin pemenuhan hak dan kualitas pengasuhan kepada para santri di pesantren dalam lingkup budaya pesantren. Ditemukan adanya enam dimensi pengasuhan Skinner dalam proses pengasuhan di pesantren dan tiga dimensi lain disamping enam dimensi Skinner tersebut, yaitu dimensi spiritual keagamaan, dimensi administratif dan dimensi kemandirian

Description

Keywords

Pengasuhan, Pesantren, Santri

Citation