PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK RELAWAN DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH. STUDI KASUS TEMAN AHOK PADA PILGUB DKI JAKARTA 2017

Abstract

Pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 dimeriahkan oleh hadirnya beberapa kelompok relawan yang mendukung kandidat tertentu. Salah satunya adalah Teman Ahok, kelompok relawan yang mendukung Ahok menjadi Gubernur periode 2017-2022.Penelitian ini menjelaskan bagaimana proses terbentuknya Teman Ahok menggunakan konsep gerakan sosial baru. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif dan metode analisis deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan bagaimana proses terbentuknya Teman Ahok menggunakan konsep gerakan sosial baru. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dan studi pustaka.Hasil dari penelitian ini adalah proses terbentuknya Teman Ahok memiliki empat tahapan, yaitu tahap emerge (kemunculan) didasari oleh alasan orang-orang melalukan tindakan kolektif yaitu karena adanya dukungan dan kekaguman terhadap sosok Ahok. Diawali dengan adanya gerakan simpatik lawan begal APBD yang bertujuan untuk mendukung Ahok melawan begal APBD Jakarta, kemudian gerakan tersebut berkembang menjadi organisasi kerelawanan yang secara resmi terdaftar di Menkumhan. Tahap coalescene (bergabung), dalam tahapan ini kelima inisiator yaitu Aditya Yogi Prabowo, Richard Saerang, Singgih Widyastono, Muhammad Fathony, dan Amalia Ayuningtyas bertemu untuk mendiskusikan dan mengorganisir sumber daya yang ada untuk membentuk Teman Ahok. Tahap bureaucratization (formalisasi), membuktikan jika Teman Ahok ada secara fisik, dan dalam tahap ini Teman Ahok berkoalisi dengan organisasi kerelawanan lain, serta partai politik pendukung Ahok. Tahap decline (penurunan), dimulai ketika Ahok memutuskan untuk bersama partai politik dalam pencalonan di pilgub 2017. Namun, tahap decline seutuhnya terjadi ketika Ahok kalah dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Description

Keywords

Gerakan Sosial Baru, Kelompok Relawan, Pilgub DKI Jakarta

Citation