Penggunaan Sistem Olah Tanah Pot Tillage dan Mulsa dengan Pemberian Irigasi Tetes Interval 2 Hari terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Strut)

Abstract

Lahan kering memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai tempat pertanian agar dapat memecahkan permasalahan ketersediaan pangan. Tanaman jagung manis merupakan salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan di lahan kering. Namun saat musim kemarau lahan kering memiliki masalah yang harus dipecahkan yaitu dalam pengelolaan sistem irigasi dan teknik konservasi tanah. Sehingga seiring berjalannya waktu produktivitas tanaman jagung manis mengalami penurunan pada 2 tahun terakhir. Meninjau hal tersebut maka dibutuhkan penerapan konservasi agrikultur berupa pembuatan pot tillage, penambahan mulsa dan bahan organik serta penerapan sistem irigasi tetes dengan pemberian interval irigasi 2 hari sebagai upaya memecahkan permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kemampuan tanah dalam menyimpan air, mengetahui pengaruh dan penggunaan kedalaman sistem olah tanah pot tillage dan ketebalan mulsa yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung manis serta mengetahui penerapan sistem irigasi tetes interval 2 hari terhadap ketersediaan dan kebutuhan air tanaman jagung manis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya penambahan nilai kemampuan tanah dalam menyimpan air, adanya pengaruh penggunaan pot tillage dan mulsa terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung manis, perlakuan pot tillage dengan kedalaman 20 cm dan mulsa dengan ketebalan 5 cm memberikan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman jagung manis dengan hasil pertumbuhan memenuhi standar dari varietas Jagung Paragon dengan hasil produktivitas mencapai 14,6 ton/ha. Penerapan irigasi tetes dengan pemberian interval irigasi 2 hari pada lahan kering dapat mengefektifkan penggunaan air yang terbatas dan mampu memenuhi kebutuhan air tanaman jagung manis serta termasuk dalam kategori sangat baik, dengan menghasilkan nilai keseragaman tetesan sebesar 98,13%.

Description

Keywords

Irigasi Tetes, Konservasi Agrikultur, Lahan Kering

Citation