EKSTRAKSI SELULOSA DARI Spirogyra sp. DENGAN BANTUAN MICROWAVE

Abstract

Selulosa merupakan biopolimer terbarukan dan paling melimpah di alam yang sangat bermanfaat diberbagai bidang seperti biomedis, energi, dan lingkungan. Selulosa dari makroalga lebih murni dibandingkan selulosa dari biomassa darat. Spirogyra merupakan salah satu makroalga yang berpotensi sebagai sumber alternatif selulosa. Makroalga mengandung selulosa, hemiselulosa, lignin, pektin, dan zat-zat ekstraktif seperti pigmen. Pigmen yang terkandung dalam biomassa dapat mengganggu proses pemurnian selulosa. Pigmen dapat dihilangkan melalui proses ekstraksi dengan pelarut organik. Ekstraksi biomassa dengan menggunakan pemanasan microwave lebih cepat dan efisien dibandingkan pemanasan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya microwave (100 watt, 300 watt, 500 watt, 700 watt) dan waktu ekstraksi (20 menit, 30 menit, 40 menit) yang optimum pada ekstraksi pigmen dari Spirogyra sp. dan mengetahui pengaruh daya microwave dan waktu ekstraksi terhadap yield dan karakteristik selulosa dari Spirogyra sp. Metode penelitian meliputi ekstraksi pigmen dengan variasi daya microwave 100; 300; 500; 700 watt dan waktu ekstraksi 20; 30; dan 40 menit, pemurnian selulosa dengan perlakuan menggunakan H2O2 4%; NaOH 0,5M; dan HCl 5%, serta karakterisasi dengan FTIR, XRD, dan TGA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstraksi dengan daya microwave 700 watt dan waktu ekstraksi 40 menit menghasilkan jumlah pigmen terekstraksi paling tinggi. Yield selulosa yang diperoleh dari berat kering Spirogyra adalah sebesar 10,32-13,19% (b/b). Selulosa yang dihasilkan merupakan selulosa I. Indeks kristalinitas selulosa P7T4, P7T3, dan P5T4 berturut-turut adalah 72,94%, 69,55%, dan 74,45%. Ukuran kristalit selulosa yaitu 7,017-7,069 nm. Produk selulosa mulai terdegradasi pada suhu sekitar 240°C dan puncak degradasi terjadi pada suhu 350 °C.

Description

Keywords

Selulosa, Spirogyra, daya microwave

Citation

Collections