Strategi Adaptasi Pedagang Pakaian Bekas saat Pandemi Covid-19 di Pasar Gedebage Kota Bandung

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi adaptasi pedagang pakaian bekas di Pasar Gedebage, Kota Bandung, ketika masa pandemi COVID-19. Meliputi keadaan pasar, dampak yang dirasakan pedagang, dan bagaimana mereka beradaptasi dengan keadaan. Kajian ini menggunakan kerangka konseptual adaptasi dan strategi adaptasi. Sebagai ruang berdagang, Pasar Gedebage biasanya dipenuhi oleh pedagang dan pembeli. Sementara itu, kehadiran virus corona di tengah masyarakat telah membatasi kontak fisik manusia sehingga hiruk pikuk pasar tak lagi ditemukan. Perubahan keadaan tersebut membuat para pedagang harus beradaptasi untuk tetap mendapatkan penghasilan dan bertahan hidup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi dengan pengamatan terlibat, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Pasar Cimol Gedebage dapat berkembang hingga saat ini karena kondisi pasar yang menunjang kegiatan jual-beli pakaian bekas dan adanya potensi dari pakaian bekas itu sendiri. Kajian ini menemukan bahwa hiruk pikuk pasar pakaian bekas Gedebage masa pandemi cenderung menurun, meski masih dapat dijumpai kegiatan jual-beli yang dilakukan. Sementara itu, bagi para pedagang pasar pakaian bekas Gedebage di Kota Bandung, salah satu hal signifikan yang terjadi akibat pandemi adalah turunnya pendapatan para pedagang karena sepinya kondisi pasar yang disebabkan oleh menurunnya daya beli konsumen. Banyak pedagang yang kehabisan modal atau uang tabungan, dan tidak dapat melanjutkan usahanya, entah hanya untuk beberapa waktu atau secara permanen. Untuk tetap bertahan hidup, adaptasi berupa penerapan protokol kesehatan terjadi dalam aktivitas jual beli, atau komunikasi antar sesama pedagang. Orang-orang di dalam lingkup Pasar Gedebage harus memakai masker, mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer, dan menjaga jarak. Hal ini belum dilakukan secara ideal, masih banyak para pedagang yang lalai memakai masker dan menjaga jarak. Perilaku adaptasi lainnya yang dilakukan para pedagang dapat dijelaskan melalui tiga jenis strategi adaptasi: (1) strategi aktif: tetap berjualan di pasar, mengembangkan usahanya dengan cara lain (seperti berjualan online atau menjual barang dagangannya di lingkungan rumah), melakukan perubahan jam kerja (tutup lebih cepat atau menunggu pasar sampai benar-benar sepi); (2) strategi pasif: mengurangi uang belanja, menunda pembelian barang yang tidak terlalu dibutuhkan, mengurangi pemakaian listrik, makan seadanya, tidak menabung; (3) strategi jaringan: memanfaatkan bantuan dari pemerintah, meminjam uang kepada saudara atau teman yang dianggap lebih mampu. Kesimpulannya, pandemi COVID-19 yang terjadi memberikan dampak yang sangat merugikan bagi para pedagang pakaian bekas di Pasar Gedebage karena berhubungan dengan pendapatan sehari-hari. Penerapan protokol kesehatan yang seharusnya dilakukan masih belum ideal. Sementara itu, dengan melakukan strategi aktif, strategi pasif, dan strategi jaringan melalui caranya masing-masing, sedikit banyak dapat membantu mereka untuk bertahan hidup.

Description

Keywords

Pasar, Strategi, Adaptasi

Citation

Collections