PENGARUH EKSTRAK KAYU SECANG (Caesapinia sappan L.) SEBAGAI ADJUVANT KELATOR BESI TERHADAP STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN GINJAL TIKUS (Rattus norvegicus L.) MODEL BESI BERLEBIH
No Thumbnail Available
Date
2023-10-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Jumlah zat besi yang berlebih dalam tubuh dapat memicu kerusakan pada berbagai organ termasuk ginjal. Penggunaan kelator besi telah terbukti dapat mengurangi akumulasi zat besi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan) sebagai adjuvant kelator besi terhadap serta struktur dan fungsi ginjal tikus model besi berlebih. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental selama 28 hari dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 7 kelompok uji pada 35 tikus (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar. Iron dextran 60 mg/kg BB diberikan agar tercipta kondisi besi berlebih. Deferiprone 1,35 mg/kg BB diberikan sebagai kelator besi pembanding. Ekstrak kayu secang (EKS) diberikan pada tiap kelompok uji dengan dosis 50, 100, 150, dan 200 mg/kg bb. Parameter yang diamati yaitu kadar besi ginjal, serta struktur histologis ( sel nekrosis, degenerasi lemak, dan degenerasi hidrofik), sedangkan secara fisiologis (kadar ureum, dan kreatinin) ginjal. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varian (ANAVA) pada taraf kepercayaan 95% dan jika terdapat perbedaan maka dilakukan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian EKS dosis 50 dan 100 mg/kg bb mampu mencegah kerusakan pada organ ginjal tikus model besi berlebih.
Description
Keywords
Kayu Secang (Caesalpinia sappan L), Besi Berlebih, Ginjal