Analisis Kesesuaian Lahan Tanaman Alpukat (Persea americana) dalam Upaya Pengelolaan Lahan di Sub DAS Cimanuk Hulu

Abstract

Sebagian dari wilayah Sub DAS Cimanuk Hulu terjadi perubahan terhadap penggunaan lahan yang menyebabkan berkurangnya vegetasi. Hal ini mengakibatkan fenomena dimana ketika musim hujan terjadi kenaikan debit air sungai sehingga menimbulkan banjir dan erosi, sedangkan terjadi kekeringan ketika musim kemarau. Berkurangnya vegetasi dan banyaknya bencana alam yang terjadi menyebabkan timbulnya lahan kritis di Sub DAS Cimanuk Hulu. Meninjau hal tersebut maka dibutuhkan pengelolaan lahan di Sub DAS Cimanuk Hulu dengan menganalisis kesesuaian lahan tanaman yang dapat mengatasi permasalahan lahan tersebut. Peraturan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.49 tahun 2016 menyebutkan bahwa dalam rehabilitasi lahan kritis dan konservasi tanah dan air menggunakan tanaman hutan dan tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species). Tanaman alpukat termasuk kedalam tanaman MPTS yang memiliki tajuk berdaun rapat sehingga dapat melindungi permukaan tanah dari kerusakan akibat hantaman butiran hujan. Selain itu akar tunggang dapat membantu peningkatan penyerapan air ke dalam tanah dan menurunkan aliran permukaan, sehingga tanaman alpukat berpotensi untuk dibudidayakan di Sub DAS Cimanuk Hulu. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kesesuaian lahan untuk tanaman alpukat dan mengetahui potensi luas lahan untuk pengembangan alpukat di Sub DAS Cimanuk Hulu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Sistem penilaian kesesuaian lahan menggunakan sistem matching yaitu dengan mencocokkan antara karakteristik lahan dan persyaratan tumbuh tanaman alpukat. Parameter-parameter karakteristik lahan diolah secara spasial dan dibatasi pada curah hujan, suhu, kelas bahaya erosi, kemiringan, dan penggunaan lahan. Akhirnya peta kesesuaian lahan tanaman alpukat dihasilkan untuk Sub DAS Cimanuk Hulu, dan diperoleh hasil bahwa sebagian kecil kelas sangat sesuai (S1) seluas 5.714,03 Ha sedangkan sebagian besar masuk pada kelas sesuai marginal (S3) dengan luas 63.744,41 Ha. Adapun potensi luas lahan untuk pengembangan tanaman Alpukat di Sub DAS Cimanuk Hulu adalah 5.659,17 Ha. Salah satu kecamatan yang memiliki potensi terluas adalah Kecamatan Karangpawitan dengan luas 1.077,72 Ha. Sedangkan luas lahan kritis yang dapat ditanami oleh tanaman alpukat adalah seluas 176,04 Ha mencakup Kecamatan Cisurupan, Pasirwangi, Samarang, Tarogong Kaler, dan Wado.

Description

Keywords

Kesesuaian lahan, Tanaman Alpukat, Sub DAS Cimanuk Hulu.

Citation