Pemetaan Tingkat Kerawanan Longsor Di Sub Daerah Aliran Sungai Cisangkuy, Citarum Hulu Kabupaten Bandung Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Abstract

Sub DAS Cisangkuy memiliki bentuk lahan berupa perbukitan hingga pegunungan, didominasi oleh kemiringan lereng agak curam dan curam. Karakteristik wilayah tersebut menyebabkan Sub DAS Cisangkuy termasuk daerah yang rawan terjadi bencana longsor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik wilayah melalui parameter kerawanan longsor dan memetakan sebaran tingkat kerawanan longsor di Sub DAS Cisangkuy menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode tumpang susun atau overlay, skoring dan pembobotan. Model yang digunakan dalam pemetaan mengacu pada pendugaan Puslittanak (2004) dengan parameter diantaranya curah hujan, kemiringan lereng, jenis tanah, jenis batuan penyusun (geologi), dan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sub DAS Cisangkuy didominasi oleh macam tanah andosol eutrik, jenis batuan vulkanik, kemiringan lereng 16-25%, penggunaan lahan hutan, dan intensitas curah hujan rata-rata tahunan 2001-2500 mm/tahun. Sub DAS Cisangkuy memiliki 3 tingkat kerawanan longsor, yaitu kerawanan rendah seluas 1293,91 ha (4,54%), kerawanan sedang seluas 6698,59 ha (23,48%), dan kerawanan tinggi seluas 20537,5 ha (71,99%).

Description

Keywords

bencana longsor, pemetaan, skoring

Citation