Komunikasi Hizbut Tahrir (Studi Fenomenologi Tentang Konsep Diri, Makna dan Pola Komunikasi Aktivis Hizbut Tahrir di Pekanbaru)
No Thumbnail Available
Date
2016-11-01
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Hizbut Tahrir sebagai kelompok gerakan perubahan memiliki konsep ideologi yang senantiasa diperjuangkan dalam kehidupan masyarakat. Agenda perjuangan politik aktivis Hizbut Tahrir adalah tegaknya daulah khilafah Islamiyah. Dengan tegaknya daulah khilafah Islamiyah sehingga bisa diterapkannya syariat Islam secara kaffah dalam kehidupan masyarakat dan negara. Hizbut Tahrir mengidentifikasi dirinya sebagai gerakan partai politik Islam non Parlemen yang memiliki jaringan luas dengan keberadaannya di berbagai negara. Pemikiran Hizbut Tahrir anti demokrasi yang bergerak di luar sistem politik yang berlaku secara umum.
Penelitian dengan judul Komunikasi Hizbut Tahrir (Studi Fenomenologi tentang Konsep Diri, Makna dan Pola Komunikasi aktivis Hizbut Tahrir di Pekanbaru) bertujuan untuk mengetahui konsep diri baik secara fisik, psikis dan sosial dari aktivis Hizbut Tahrir sebagai anggota gerakan perubahan dan mengetahui konstruksi makna ideologi khilfah dan ideologi politik Hizbut Tahrir. Selain itu, penelitian ini juga untuk mengetahui pola komunikasi yang dilakukan oleh aktivis Hizbut Tahrir dalam mengembangkan ajarannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis studi fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah aktivis Hizbut Tahrir Pekanbaru. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam dan pengamatan berperan serta. Data penunjang penelitian diperoleh melalui studi literatur dan penelitian-penelitian sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fisik konsep diri aktivis Hizbut Tahrir Pekanbaru menggunakan jenggot bagi laki-laki dan pakaian berdasarkan syariat Islam (syar’i) bagi perempuan. Secara psikis, hampir semua pelaku penelitian merasa tenang, bahagia dan bersyukur masuk Hizbut Tahrir hanya satu orang yang merasa cemas. Secara sosial bahwa pelaku penelitian melakukan interaksi yang baik dengan kalangan sesama aktivis maupun non aktivis Hizbut Tahrir. Makna ideologi khilafah dikonstrusikan oleh aktivis terdiri dari enam makna dan makna politik juga dikonstruksikan oleh aktivis terdiri dari enam makna. Pola komunikasi yang dikembangkan oleh aktivis Hizbut Tahrir terdiri dari empat pola komunikasi. Pertama, komunikasi mushrif dengan calon darish disebut dengan halaqah umum. Kedua, komunikasi mushrif dengan darish disebut dengan halaqah murakazah. Ketiga, komunikasi darish dengan keluarga inti dan keempat, komunikasi darish dengan keluarga besar.
Description
Keywords
Komunikasi, Hizbut Tahrir, Konsep Diri