INDONESIA DI MATA MASYARAKAT PERBATASAN (Analisis Tema Fantasi Tentang Konsep Keindonesiaan Masyarakat Perbatasan di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara)

Abstract

Penelitian mengenai Analisis Tema Fantasi tentang konsep keindonesiaan masyarakat perbatasan di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat di perbatasan yang masih mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.Ungkapan “Garuda didadaku, Malaysia di perutku” masih santer terdengar. Ungkapan tersebut mengandung makna kebangsaan yang cukup sederhana. Rasa cinta bagi masyarakat perbatasan tidak lebih dari rasa yang melekat dan menjadi identitas sebagai orang Indonesia, namun Malaysia menjadi ladang pencarian kehidupan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok. Ungkapan tersebut dapat juga dimaknai sebagai pernyataan ekspresi kekecewaan terhadap kondisi yang dialami oleh masyarakat perbatasan selama ini. Ada tiga hal yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu : merekonstruksi dan mengungkap realitas simbolik (tema-tema fantasi) tentang keindonesiaan dari masyarakat perbatasan Indonesia - Malaysia, di Kabupaten Malinau dan Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, merekonstruksi dan mengidentifikasi munculnya rantai fantasi, tipe fantasi dan visi retoris tentang keindonesiaan masyarakat di perbatasan, mengeksplorasi tema-tema fantasi yang khas tentang keindonesiaan pada masyarakat di perbatasan. Penelitian ini menggunakan metode analisis tema fantasi Ernest Borman, tehnik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat delapan tema fantasi yang menyangkut pandangan masyarakat perbatasan tentang Indonesia, yaitu : 1) Tidak ke Malaysia Hidup tidak Berharta, 2) Indonesia Lebih Maju dari Malaysia, 3) Jokowi Lebih Sayang Papua, NTT dan Kalbar, 4) Lebih Baik dijajah Belanda, 5) Kami Tetap Indonesia, 6) Konflik Lahan Muncul Karena Konflik Kepentingan, 7) Jangan Sampai Garuda Lepas didadaku dam 8) Daerah Otonomi Baru. Tipe fantasi masyarakat di perbatasan Indonesia – Malaysia, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara, dapat diidentifikasi sebagai tipe fantasi bermotif ekonomi, sosial dan politik. Peneliti juga berhasil mengidentifikasi visi retoris masyarakat di perbatasan Indonesia – Malaysia, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan, Propinsi Kalimantan Utara, yaitu ; 1) Wilayah Perbatasan adalah Wajah Indonesia, 2) Membangun Perbatasan, Membangun Indonesia, 3) Wilayah Perbatasan sebagai Daerah Otonomi Baru.

Description

Keywords

Analisis Tema Fantasi, Masyarakat Perbatasan, Indonesia - Malaysia

Citation