Pengaruh Kualitas Udara Terhadap Korosi Logam Di Kawasan Waduk Cirata

No Thumbnail Available

Date

2009

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Waduk Cirata dibangun dengan tujuan sebagai pembangkit tenaga listrik, serta budidaya ikan, penyedia air pertanian dan pariwisata. Dengan adanya berbagai aktivitas tersebut memberi dampak tersendiri bagi kualitas perairan dan udara sekitar waduk. Kualitas udara dan perairan yang buruk dapat mengakibatkan korosi pada peralatan pembangkit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor fisika kimia kualitas udara dengan laju korosi logam baja, hubungan faktor-faktor perairan dan udara dengan hidrogensulfida di udara, dan kerugian akibat korosi instalasi PLTA. Daerah yang diteliti sekitar pemukiman, perkantoran, dan pembangkit PLTA dengan metode survey lapangan. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskripsi, dengan metode analisa uji korelasi. Analisis ekonomi dilakukan untuk menentukan kerugian akibat korosi udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fisika kimia kualitas udara berpengaruh sangat kuat terhadap laju korosi lempeng logam baja karbon. Laju korosi logam baja yang berasal dari PLTA Cirata (R = 0,893) lebih rendah dari logam baja tipe SS-400 (R = 0,934). Parameter yang paling berpengaruh terhadap laju korosi adalah faktor fisika kualitas udara, akan tetapi ada keterkaitan antara konsentrasi hidrogen sulfida dan sulfur dioksida di udara dengan laju korosi. Namun secara umum kondisi kualitas udara waduk masih dalam kondisi baik. Selanjutnya, secara bersama-sama faktor fisika kimia kualitas air (temperatur, pH, H2S air) dan kualitas udara (temperatur udara, kelembaban udara relatif) berpengaruh terhadap konsentrasi hidrogen sulfida di udara (R = 0,991), serta parameter yang benar berpengaruh terhadap konsentrasi hidrogen sulfida di udara adalah derajat keasaman dan kelembaban udara relatif. Hal ini mencerminkan begitu pentingnya menjaga kualitas air, jika tidak dijaga akan berdampak luas pada lingkungan lainnya dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerugian ekonomi akibat korosi udara di PLTA Cirata sebesar 1,58% dari biaya operasional dan pemeliharaan, dan 2,23% dari biaya pemeliharaan korosi. Kata kunci: laju korosi, baja karbon, hidrogensulfida, biaya korosi.

Description

Keywords

Kualitas, Udara, Korosi

Citation