Perbandingan Stabilitas dan Aktivitas Berbagai Formulasi Obat Kumur Kombinasi Deksametason Dengan Kurkumin dan Piperin Terhadap Candida albicans

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan kortikosteroid topikal banyak digunakan di bidang ilmu penyakit mulut. Salah satu jenis kortikosteroid yang sering digunakan adalah deksametason. Sayangnya terdapat efek samping yang sering muncul dari penggunaan penggunaan kortikosteroid topikal yaitu kandidiasis oral yang disebabkan oleh Candida albicans. Kurkumin dan piperin diketahuui memiliki efek antikandida. Tujuan penelitian ini adalah membuat formulasi sediaan obat kumur kombinasi deksametason kurkumin dan deksametason piperin, beserta data stabilitas dan aktifitasnya terhadap Candida albicans. Metode: Jenis penelitian ini ialah eksperimen laboratorium. Penentuan nilai Minimum Inhibitory Concentration 50 (MIC50) dilakukan untuk menentukan dosis dalam pembuatan obat kumur. Obat kumur kemudian dilakukan evaluasi pH, viskositas dan MIC. Hasil: Perbandingan daya hambat kurkumin dan piperin terhadap koloni candida dalam MIC50 500-1000&#956;g/ml vs 20-500&micro;g/mL (p-value <0,05) dan daya hambat obat kumur deksametason kurkumin dan deksametason piperin 312,5-626 &micro;g/mL vs 15-25&micro;g/mL (p-value<0,05). Obat kumur pada hari ke-0 dan hari ke-7 memiliki pH 4,31 vs 4,49 dan memiliki nilai viskositas 149,32mPa’s vs 149,4mPa’s. Data stabilitas tidak berbeda secara bermakna. Simpulan: Kurkumin dan piperin memiliki aktivitas terhadap koloni Candida albicans, dengan kedua obat kumur tetap stabil pada penyimpanan 7 hari.

Description

Keywords

Kurkumin, Piperin, Deksametason

Citation