Perlindungan Hukum terhadap Anak yang dijadikan Agunan Utang dalam Fenomena Parumaen Di Losung pada Masyarakat Batak Toba dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
dc.contributor.advisor | Tidak ada Data Dosen | |
dc.contributor.advisor | Tidak ada Data Dosen | |
dc.contributor.author | THEODORE KENZIE P M | |
dc.date.accessioned | 2024-05-22T03:33:48Z | |
dc.date.available | 2024-05-22T03:33:48Z | |
dc.date.issued | 2013-12-16 | |
dc.description.abstract | Fenomena Parumaen Di Losung merupakan fenomena perkawinan yang dilandasi transaksi keuangan yang terjadi pada masyarakat Batak Toba. Fenomena ini diawali dengan anak perempuan dari suatu keluarga dijadikan agunan utang oleh ayahnya yang kemudian anak perempuan tersebut dikawinkan dengan pemuda lain. Mas kawin dari perkawinan anak perempuan tersebut akan digunakan untuk melunasi utang dari ayahnya. Fenomena ini bertentangan dengan isi dan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia dan peraturan perundangan-undangan yang mengatur mengenai perlindungan anak serta hak-hak anak. Metode pedekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dan sifat penelitiannya deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder dan di dukung studi lapangan berupa wawancara dengan narasumber terkait yang kemudian dianalisis secara yuridis normatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anak merupakan agunan yang sah menurut masyarakat Batak Toba berdasarkan perasaan persatuan kesatuan, sistem pelapisan sosial, dan sistem kekerabatan patrilineal pada masyarakat Batak Toba. Sesuai dengan isi dan ketentuan yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, orangtua, keluarga, masyarakat dan pemerintah sangat berperan besar dalam mencegah kebiasaan-kebiasaan masyarakat adat yang merugikan anak serta hak-haknya. Orangtua, keluarga, masyarakat dan pemerintah memiliki peran sangat besar dalam menyelenggarakkan perlindungan anak di Indonesia dengan melihat anak tidak dapat berjuang sendiri dan belum bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. | |
dc.identifier.uri | https://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/110110080315 | |
dc.subject | Perlindungan Anak | |
dc.subject | Hukum Adat | |
dc.subject | Tidak ada keyword | |
dc.title | Perlindungan Hukum terhadap Anak yang dijadikan Agunan Utang dalam Fenomena Parumaen Di Losung pada Masyarakat Batak Toba dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak |
Files
Original bundle
1 - 5 of 12
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2013-110110080315-Cover.pdf
- Size:
- 30.5 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2013-110110080315-Abstrak.pdf
- Size:
- 84.41 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2013-110110080315-DaftarIsi.pdf
- Size:
- 136.32 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2013-110110080315-Bab1.pdf
- Size:
- 247.44 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
- Name:
- S1-2013-110110080315-Bab2.pdf
- Size:
- 332.2 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format