HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI UNTUK SISTEM PENYALIRAN TAMBANG BATUBARA DAERAH SEBAMBAN, KECAMATAN SUNGAI LOBAN, KABUPATEN TANAH BUMBU, PROPINSI KALIMANTAN SELATAN

Abstract

Penelitian dilaksanakan di area tambang batubara di daerah Sebamban. Secara administratif daerah penelitian berada di daerah Sebamban dan sekitarnya, Kecamatan Sungai Loban, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis terletak pada koordinat UTM 50 0345000 E - 0341865 E dan 9606350 N - 9612117 N. Dalam perencanaan dan perancangan penambangan batubara pada suatu wilayah, informasi hidrologi dan hidrogeologi sangat diperlukan sebagai informasi yang penting untuk analisis selanjutnya dalam mengantisipasi adanya kemungkinan faktor keairan yang akan menggangu operasi penambangan. Berdasarkan analisis hidrologi, daerah penelitian dibagi menjadi tiga daerah tangkapan air (DTA) yaitu DTA North Pit (3,912 km2), DTA East Pit (3,118 km2), dan DTA Central-South Pit (14,01 km2). Debit aliran sungai sebesar 49,673 liter/detik, nilai infiltrasi sebesar 2,3975 x 10-4 cm/dtk (termasuk ke dalam pasir halus sampai lanau). Melalui analisis neraca air didapatkan dari seluruh curah hujan yang jatuh akan terevapotranspirasi sekitar 49,50 %, terinfiltrasi sekitar 20,64 %, dan yang menjadi limpasan air permukaan sekitar 29,96 %. Iklim di daerah penelitian termasuk ke dalam iklim basah dengan nilai Q sebesar 16,3 %. Analisis statistika hujan rencana menunjukkan bahwa daerah penelitian untuk periode ulang 10 - 25 tahun akan terjadi curah hujan ekstrim sebesar 566,83032 - 657,32973 mm/bulan. Analisis statistika debit banjir rencana menunjukkan bahwa jika umur tambang mencapai 10 - 25 tahun ke depan, maka akan memiliki peluang debit banjir ekstrim sebesar 8,233284548 - 9,547800317 m3/dt (DTA North Pit), 10,44176192 - 12,10888039 m3/dt (DTA East Pit), dan 16,66675976 - 19,32775349 m3/dt (DTA Central-South Pit). Berdasarkan analisis hidrogeologi, daerah penelitian memiliki pola aliran airtanah yang bergerak relatif seragam yaitu relatif berarah timur-barat dan timurlaut-baratdaya. Tipologi sistem akuifer daerah penelitian merupakan tipologi sistem akuifer batuan sedimen dengan lapisan berupa batupasir, batulempung, batulanau, dan batubara. Geometri akuifer memiliki ketebalan ± 25 m dengan karakteristik akuifer berupa batupasir halus. Nilai konduktivitas hidrolika (K) sebesar 0,2425 m/hari dan nilai transmisivitas (T) sebesar 3,0275 m2/hari. Nilai debit aliran airtanah di daerah penelitian sebesar 242,5267 m3/hari. Berdasarkan simulasi perhitungan dimensi saluran, bahwa saluran yang telah ada mampu menampung debit banjir maksimum di daerah penelitian, hanya saja perlu dibangun beberapa dimensi saluran drainase di tiap bagian daerah tangkapan air (DTA). Upaya penirisan tambang sudah cukup dilakukan menggunakan pompa dengan kapasitas debit antara 7 - 13 liter/detik yang mampu menurunkan muka airtanah hingga 103,4544 m.

Description

Keywords

Air Tanah, Akuifer, Dewatering

Citation