Hubungan Antara Kadar 25(OH)D dengan Stadium Kanker pada Pasien Kanker Rongga Mulut

Abstract

Pendahuluan: Kanker rongga mulut merupakan suatu neoplasia ganas yang muncul di bibir atau rongga mulut. Vitamin D dianggap memiliki peran dalam menekan kanker melalui efeknya sebagai anti-tumor, anti-proliferatif, apoptosis dan angiogenesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis profil kadar 25(OH)D serum dan hubungannya dengan stadium kanker pada pasien kanker rongga mulut. Metode: Jenis penelitian ini adalah observational analytic dengan rancangan metode cross-sectional dengan lokasi di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Pencatatan identitas dan stadium kanker rongga mulut dengan wawancara, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang. Untuk pemeriksaan kadar 25(OH)D serum, darah diambil dengan teknik venipuncture sebanyak 2 ml. Analisis data menggunakan uji rank spearman untuk menganalisis variabel bivariat yaitu hubungan kadar 25(OH)D dengan stadium kanker pada pasien kanker rongga mulut. Hasil: Subjek penelitian adalah perempuan yaitu 17 orang (65,6%) dan laki-laki 9 orang (36,4%). Rata-rata umur subjek adalah 51 tahun (SD=14 tahun) dari rentang 19-78 tahun. Sebanyak 61,5% pasien kanker rongga mulut memiliki kadar 25(OH)D defisiensi. Pasien dengan defisiensi 25(OH)D memiliki jumlah yang merata pada stadium kanker (stadium I: 25,0%, stadium II: 18,8%, stadium III: 37,5% dan stadium IV: 18,8%)), begitu juga pada pasien dengan insufisiensi 25(OH)D dan sufisiensi 25(OH)D. Didapatkan bahwa koefisien r sebesar 0,271 dan p sebesar 0,090 (>0,05), menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan. Simpulan: Pasien kanker rongga mulut lebih banyak memiliki defisiensi kadar 25(OH)D. Tidak terdapat hubungan antara kadar 25(OH)D dengan stadium kanker pada pasien kanker rongga mulut.

Description

Keywords

25(OH)D, kanker rongga mulut, stadium kanker

Citation