Determinan Belanja Pemerintah terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia pada Kabupaten dengan IPM di Bawah Rata-Rata Nasional di Indonesia

Abstract

Tingkat keberhasilan suatu negara dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya diukur melalui sebuah indikator yang dinamakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan nilai IPM yang diterbitkan UNDP, Indonesia termasuk negara dalam kategori High Human Development. Nilai IPM Indonesia dari tahun 2017-2022 terus mengalami peningkatan, dimana nilai rata-rata nasional pada tahun 2022 mencapai 72,91. Sebagian besar provinsi-provinsi di Indonesia sudah mencapai bahkan melampaui nilai IPM rata-rata, meskipun ternyata masih terdapat beberapa provinsi yang memiliki nilai IPM dibawah rata-rata nasional dan mayoritas berada di luar Pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh atas belanja pemerintah fungsi kesehatan, fungsi pendidikan, dan fungsi ekonomi terhadap peningkatan kualitas IPM dan juga indeks komponen pembentuk IPM pada kabupaten yang berada dibawah rata-rata nasional. Variabel PDRB per kapita, tingkat kemiskinan, tingkat akses sanitasi layak, dan jumlah sekolah ditambahkan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk data panel yang merupakan gabungan dari data time series dan cross section pada 133 kabupaten dengan periode tahun 2017-2021. Teknik analisis menggunakan regresi data panel Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM) dengan metode GLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan belanja pemerintah fungsi kesehatan, pendidikan, dan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap peningkatan IPM. Belanja fungsi kesehatan dan pendidikan masing-masing berpengaruh signifikan terhadap Indeks Kesehatan dan Indeks Pendidikan, sedangkan belanja fungsi ekonomi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Indeks Pengeluaran (standar hidup layak). Variabel PDRB per kapita tidak berpengaruh signifikan terhadap IPM dan Indeks Kesehatan, namun berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks pengeluaran, sedangkan pada Indeks Pendidikan berpengaruh negatif signifikan. Tingkat kemiskinan berpengaruh negatif signifikan terhadap IPM dan masing-masing indeks komponen IPM. Sementara tingkat akses sanitasi layak dan jumlah sekolah masing-masing berpengaruh positif signifikan terhadap peningkatan IPM dan indeks komponen pembentuk IPM. Kata kunci : belanja pemerintah, PDRB per kapita, tingkat kemiskinan, sanitasi, jumlah sekolah, IPM, Indeks Kesehatan, Indeks Pendidikan, dan Indeks Pengeluaran

Description

Keywords

belanja pemerintah, IPM, Indeks Kesehatan

Citation