Konstruksi Gender Keluarga Batih Jawa Modern dalam Film Mudik Karya Adriyanto Dewo

Abstract

Karakter pasangan suami istri Jawa dalam film seringkali ditampilkan dengan stereotipe gender, seperti anggayani (Menafkahi Keluarga) untuk suami dan manak (Memberi dan Merawat Anak) untuk istri. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan stereotipe gender suami istri dalam keluarga batih Jawa modern dalam film Mudik (2020) karya Adriyanto Dewo. Stereotipe gender merupakan nilai-nilai yang telah mapan yang disosialisasikan melalui konsep dadi wong (Jadi orang) dan durung tutug, jowo, atau rampung (Belum sempurna) dalam masyarakat Jawa tradisional. Mereka yang berhasil memenuhi nilai tersebut akan dimasukkan dalam kategori dadi wong, namun jika tidak mampu, maka akan dimasukkan dalam kategori durung tutug, jowo, atau rampung. Kajian ini menggunakan naratologi sebagai metode analisis yang dijabarkan dengan teori performativitas gender dan relasi kuasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi suami dalam film ini dinilai tidak dapat mewujudkan konsepsi dadi wong karena ketidakhadiran anak dan ketidakstabilan finansial. Sedangkan representasi istri tidak mampu memenuhi kriteria dadi wong karena kondisinya infertilitas dan perannya di ranah publik.

Description

Keywords

dadi wong, film, keluarga Jawa

Citation