DAMPAK PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA (PEKKA) TERHADAP KESEJAHTERAAN KELUARGA ANGGOTA (STUDI KASUS : PEKKA KOTA BANDUNG)

Abstract

Jumlah kepala keluarga yang dikepalai oleh perempuan di Indonesia semakin meningkat, pada tahun 2010 sebesar 13,91% meningkat menjadi 15,46% pada tahun 2019, salah satu yang memiliki kontribusi sangat tinggi yaitu Provinsi Jawa Barat dimana pada 2010 sebesar 12,88% mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunya hingga mencapai pada tahun 2019 sebesar 14,56%. Selain itu khususnya Kota Bandung dalam kasus jumlah kepala keluarga yang dikepalai oleh perempuan pada tahun 2013 sebesar 34% dan mengalami kenaikan yang signifikan setiap tahunya hingga mencapai pada tahun 2018 sebesar 40%. Terus meningkatnya Perempuan Kepala Keluarga di Indonesia khususnya Kota Bandung sehingga menjadikan perempuan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi keluarga. Dalam mengatasi hal tersebut perlu adanya pemberdayaan bagi perempuan kepala keluarga agar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarganya, salah satunya pemerintah telah membentuk kelompok Perempuan Kepala Keluarga Perempuan (PEKKA) dengan program pemberdayaan seperti modal usaha, pendampingan dan pelatihan. Pada penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed method) yang merupakan gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif dengan pendekatan Leiden Ethnosystems. Hasil penelitian berdasarkan metode kuantitatif Program pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) melalui modal usaha dan pelatihan masing masing berdasarkan hasil analisis uji t secara parsial terdapat pengaruh signifikan dan memiliki hubungan yang positif terhadap kesejahteraan anggota PEKKA. Sedangkan melalui pendampingan berdasarkan hasil analisis uji t secara parsial tidak terdapat pengaruh terhadap kesejahteraan anggota PEKKA. Secara simultan Program pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) melalui modal usaha, pendampingan dan pelatihan berdasarkan uji F terdapat pengaruh terhadap kesejahteraan anggota PEKKA. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan metode kualitatif Pendekatan Leiden Ethnosystems bahwa persperktif histori (HP) anggota PEKKA dibentuk untuk membantu kepala keluarga perempuan di Indonesia, perspektif view (PV) bahwa anggota PEKKA berpendapat program yang dapat membantu pemberdayaan yaitu modal usaha, pendampingan, dan pelatihan dimana masing-masing maupun secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan keluarganya, dan Field of Ethnological Study (FES) setiap kecamatan mendapatkan program modal usaha, pendampingan, dan pelatihan yang sama.

Description

Keywords

Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), Mixed Model, Modal Usaha

Citation