PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK WHEY PROTEIN CONCENTRATE PADA TEPUNG KOMPOSIT BONGGOL PISANG BATU DAN UBI JALAR TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK BISKUIT

Abstract

Upaya untuk mengurangi konsumsi terigu di Indonesia adalah memanfaatkan tepung berbahan baku lokal, seperti tepung bonggol pisang dan ubi jalar. Tepung bonggol pisang memiliki kadar pati 74,99% dan viskositas puncak 520 BU, sehingga cocok untuk produk biskuit. Fungsi tepung ubi jalar kuning sebagai imbangan adalah untuk mengurangi tannin dari tepung bonggol pisang dengan teknologi tepung komposit. Biskuit yang dihasilkan dari tepung komposit tersebut memiliki kadar protein 3,82% (Jasmin, 2010), yang kurang dari Standar Nasional Indonesia. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kadar protein dari biskuit tersebut adalah penambahan Whey Protein Concentrate (WPC) 80. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan jumlah bubuk WPC 80 yang ditambahkan pada tepung komposit bonggol pisang batu dan ubi jalar terhadap biskuit yang dihasilkan dengan karakteristik baik dan dapat diterima oleh panelis. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari imbangan tepung bonggol pisang batu dan tepung ubi jalar sebanyak 55:45, dengan penambahan bubuk WPC 80 sebanyak 12,5%, 15%, 17,5%, dan 20% dari total bahan formulasi biskuit. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubuk WPC 80 sebesar 12,5% memberikan hasil terbaik dengan rendemen 83,37%, nilai energi 488,33 kal, karakteristik kimia: kadar air 3,45%, kadar abu 3,03%, kadar protein 16,76%, kadar lemak 23,01%, kadar karbohidrat 53,75%, Tingkat warna terbaik dan kesukaan organoleptik (warna, aroma, rasa, kekerasan dan kenampakan keseluruhan) yang dapat diterima oleh panelis.

Description

Keywords

tepung bonggol pisang, tepung ubi jalar, whey protein concentrate

Citation