Tindak Tutur Penghinaan sebagai Representasi Tindak Kekerasan Verbal dalam Meme Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014

dc.contributor.advisorTajudin Nur
dc.contributor.advisorNani Sunarni
dc.contributor.authorODIN ROSIDIN
dc.date.accessioned2024-05-22T04:47:39Z
dc.date.available2024-05-22T04:47:39Z
dc.date.issued2018-03-27
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena tindak tutur penghinaan yang diungkapkan dalam meme Pilpres 2014 sebagai tanggapan, opini, dan kritik. Penelitian ini bertujuan merumuskan pengungkapan tindak tutur penghinaan dalam meme wacana monolog, dialog, dan nonmonolog atau nondialog Pilpres 2014. Teori yang menjadi landasan dalam penelitian kualitatif deskriptif ini adalah teori tindak tutur Searle (1975); teori sumpah serapah yang dikemukakan oleh Montagu (1967/1973) dan didukung oleh teori klasifikasi makian yang dikemukakan oleh Hughes (1991) serta teori bentuk makian yang dikemukakan Wijana dan Rohmadi (2007); teori prinsip kerja sama yang dikemukakan Grice (1975); teori prinsip kesantunan yang dikemukakan Leech (1983); teori implikatur yang dikemukakan Grice (1975); dan teori tipe wacana yang dikemukakan oleh Wijana (2003). Penyediaan data dilakukan dengan metode simak dengan menerapkan teknik sadap. Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode analisis kontekstual. Dari analisis data penelitian ini diperoleh temuan bahwa pengungkapan tindak tutur penghinaan dengan tindak tutur lokusi dalam meme wacana monolog meliputi (1) makian dan (2) lontaran. Pengungkapan penghinaan dengan tindak tutur ilokusi dalam meme wacana monolog meliputi (1) asertif, (2) komisif, (3) ekspresif, dan (4) direktif. Pengungkapan penghinaan dengan tindak tutur lokusi dalam meme wacana dialog meliputi (1) makian, (2) lontaran, dan (3) kutukan. Pengungkapan penghinaan dengan tindak tutur ilokusi dalam meme wacana dialog meliputi (1) asertif, (2) komisif, (3) ekspresif, dan (4) direktif. Berdasarkan mekanisme pragmatik yang digunakan untuk merealisasikan tindak tutur penghinaan, ditemukan dua jenis pengungkapan, yaitu (1) pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dan (2) pelanggaran terhadap prinsip kesantunan. Pengungkapan penghinaan dengan tindak tutur lokusi dalam meme wacana nonmonolog atau nondialog hanya dilakukan dengan makian. Pengungkapan penghinaan dengan tindak tutur ilokusi dalam meme wacana nonmonolog atau nondialog meliputi (1) asertif dan (2) ekspresif.
dc.identifier.urihttps://repository.unpad.ac.id/handle/kandaga/180130140003
dc.subjecttindak tutur penghinaan
dc.subjectkekerasan verbal
dc.subjectmeme politik
dc.titleTindak Tutur Penghinaan sebagai Representasi Tindak Kekerasan Verbal dalam Meme Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014

Files

Original bundle
Now showing 1 - 5 of 11
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130140003-Cover.pdf
Size:
113.7 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130140003-Abstrak.pdf
Size:
84.66 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130140003-DaftarIsi.pdf
Size:
108.65 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130140003-Bab1.pdf
Size:
396.98 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
No Thumbnail Available
Name:
S3-2018-180130140003-Bab2.pdf
Size:
805.85 KB
Format:
Adobe Portable Document Format

Collections