KANDUNGAN SENYAWA ANTIBAKTERI DAUN TENDANI (Goniothalamus macrophyllus Hook. f. &Thomson.), SUATU TUMBUHAN OBAT SUKU DAYAK PUNAN DI KALIMANTAN TIMUR

Abstract

Infeksi kulit pada suku dayak Punan diakibatkan kontak langsung dengan alam. Satu bakteri yang paling sering menjadi penyebab infeksi kulit di komunitas yang kurang higienis tersebut yaitu Staphylococcus aureus. Tumbuhan tendani (Goniothalamus macrophyllus) secara empiris digunakan sebagai obat luar untuk infeksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak, fraksi-fraksi, dan isolat dari daun G. macrophyllus terhadap S. aureus ATCC 25923. Daun G. macrophyllus diekstraksi menggunakan etanol 70% dan difraksinasi dengan n-heksan dan etil asetat. Proses pemisahan dan pemurnian menggunakan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis preparatif. Pengukuran aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar. Zona hambat ekstrak daun G. macrophyllus pada konsentrasi 20 % adalah sebesar 22,02 mm. Fraksi etil asetat adalah fraksi teraktif yang menunjukkan diameter hambat sebesar 19,50 mm dan 22,30 mm untuk masing-masing konsentrasi 20% dan 30%. Subfraksi daun G. macrophyllus (SF IV B1.3) menunjukkan zona hambat sebesar 7,85 mm pada konsentrasi 2,4%. Isolat diidentifikasi dengan spektroskopi, dilakukan dengan UV-vis, IR, dan MS memberikan λmaks 202,9 nm, gugus fungsi O-H, C-H alifatis, C=C aromatis, C=O dan C-H aromatis, dan m/z 352,9806. Senyawa aktif diduga sebagai dimetoksi glabranin (C22H24O4).

Description

Keywords

Goniothalamus macrophyllus, senyawa antibakteri, Staphylococcus aureus ATCC 25923

Citation

Collections