ANALISIS LAHAN UNTUK PERTAMANAN MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN RESISTIVITAS 2D (STUDI KASUS: DESA TANJUNGJAYA, KECAMATAN PANIMBANG, PROVINSI BANTEN)

Abstract

Pengembangan wilayah di Kecamatan Panimbang, Provinsi Banten dilakukan agar pariwisata tidak hanya terpusat di pesisir barat Pandeglang saja tapi juga di daerah sekitarnya. Pengembangan wilayah dilakukan secara bertahap dari kantor pemerintahan, pendidikan, dan fasilitas umum. Salah satu fasilitas umum yang akan dibangun adalah taman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi pelapisan dan kesuburan tanah untuk pembangunan taman. Metode resistivitas digunakan untuk mengetahui pola pelapisan tanah dengan menggunakan konfigurasi dipol-dipol. Metode penginderaan jauh digunakan untuk mengetahui kesesuaian lahan dan kesuburan tanah. Kesesuaian lahan berdasarkan data agroklimat (Ritung, et al., 2011) kesuburan tanah berdasarkan parameter fisika dan kimia yang diambil dari SoilGrids250m. Hasil metode resistivitas menunjukkan nilai beragam antara 1 – 110 Ωm dan terdapat tiga lapisan tanah hingga kedalaman 3,58 meter. Lapisan pertama diduga tanah liat berdebu (15 – 30 Ωm), lapisan kedua diduga tanah liat (1 – 5 Ωm), dan lapisan ketiga diduga tanah berdebu dan berpasir (70 – 110 Ωm). Berdasarkan data penginderaan jauh, lapisan pertama memiliki nilai bulk density dan pertukaran kation yang ideal namun nilai pH dan kandungan nitrogen yang kurang. Lapisan kedua memiliki nilai kapasitas pertukaran kation dan pH yang ideal, nilai bulk density yang cukup ideal, dan kandungan nitrogen yang kurang dan dianggap sebagai lapisan yang subur.

Description

Keywords

Resistivitas, Tanah, soilgrids250m

Citation

Collections