EFEKTIFITAS INTERVENSI DALAM MODEL NURSING CENTER TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN DIRI PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN SARI

Abstract

Penatalaksanaan hipertensi membutuhkan waktu yang lama, seumur hidup dan terus menerus. Namun hingga saat ini manajemen diri pasien hipertensi masih sangat rendah. Sehingga dibutuhkan model pelayanan kesehatan komprehensif untuk self-management perawatan diri terhadap hipertensi. Keterpaduan layanan nursing center mulai dari dalam gedung hingga ke luar gedung puskesmas bisa menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan perilaku self-management hipertensi dan tingkat kontrol tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efektifitas intervensi dalam model nursing center terhadap perilaku manajemen diri penederita hipertensi di Puskesmas Babakan Sari. Metode penelitian ini quasi eksperiment design dengan rancangan pre-post test with control group. Responden dipilih menggunakan teknik consecutive admission, yang dibagi menjadi kelompok perlakuan (35 orang) dan kelompok kontrol (33 orang). Instrument penelitian adalah hypertension self-management Behaviour Questionnnare (HBMSQ) dengan analisis nilai person measure (logit) menggunakan Paired T Test dan Independen T Test. Hasil analisis menunjukan bahwa perilaku self-management pada kelompok perlakuan signifikan meningkat (p=0,000). Dibandingkan dengan kelompok kontrol, perilaku manajemen diri hipertensi kelompok perlakuan efektif meningkat menjadi sangat baik (+2,95 logit). Secara keseluruhan tingkat perilaku manajemen diri hipertensi dalam setiap dimensi sangat rendah sebelum intervensi. Setelah mendapatkan intervensi dalam model nursing center, terjadi peningkatan pada dimensi integritas diri, regulasi diri, monitoring diri, perilaku kepatuhan pengobatan yang direkomendasikan menjadi sangat baik dan dimensi interaksi dengan tenaga professional kesehatan meningkat menjadi baik. Sedangkan pada kelompok kontrol, hanya terjadi peningkatan perilaku kepatuhan pengobatan yang direkomendasikan menjadi baik. Untuk mencapai keberhasilan penatalaksanaan pasien hipertensi, fokus pengelolaan pasien tidak hanya pada diagnosis dan pengobatan. Pasien hipertensi yang mendapatkan layanan reguler di Puskesmas perlu untuk mendapatkan keseinambungan perawatan berupa kujungan rumah. Intervensi keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan, identifikasi faktor resiko, meningkatkan dukungan keluarga, meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan dan kontrol tekanan darah yang dilaksanakan dalam model nursing cente, dapat menjadi alat yang mampu meningkatkan perbaikan pengelolaan penyakit hipertensi yang bersifat kronis. Dengan demikian, peran perawat menjadi sangat penting untuk menurunkan angka penyakit hipertensi sebagai penyakit tidak menular tertinggi saat ini.

Description

Keywords

Hipertensi, Perilaku Manajemen Diri, Nursing Center

Citation