Campur Kode dalam Tuturan Transaksional Berbahasa Sunda di Lingkungan Alun-Alun Tanjungsari Kabupaten Sumedang

Abstract

Penelitian yang berjudul “Campur Kode dalam Tuturan Transaksional Berbahasa Sunda di Lingkungan Alun-Alun Tanjungsari Kabupaten Sumedang” ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pendatang luar suku Sunda yang berdatangan ke Kecamatan Tanjungsari karena potensi daerahnya yang unggul. Berdasarkan hal tersebut, kontak bahasa yang terjadi di Kecamatan Tanjungsari memunculkan adanya salah satu fenomena bahasa di dalam kajian sosiolinguistik yaitu campur kode. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode dalam tuturan transaksional berbahasa Sunda di lingkungan Alun-Alun Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori bentuk campur kode dari Suwito (1983), kelas kata dari Kridalaksana (1990), dan faktor penyebab campur kode dari Suandi (2014). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa bentuk campur kode yang ditemukan yaitu campur ke dalam (Inner Code Mixing) dan campur kode ke luar (Outer Code Mixing). Data terkait campur ke dalam (Inner Code Mixing) yang ditemukan yaitu berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, frasa, baster, perulangan kata, dan klausa. Data terkait campur kode ke luar (Outer Code Mixing) yang ditemukan yaitu berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Faktor pendukung terjadinya campur kode yaitu keterbatasan penggunaan kode, penggunaan istilah lebih populer, topik, dan untuk sekadar bergengsi.

Description

Keywords

Campur kode, transaksi perdagangan, sosiolinguistik

Citation