Kajian Tindak Tutur Persembahan pada Tradisi Rebo Wekasan di Dusun Nangtung Kabupaten Sumedang

Abstract

Disertasi ini membahas kajian tindak tutur tradisi persembahan Rebo Wekasan di Dusun Nangtung Kabupaten Sumedang. Topik itu dikaji melalui pragmatik.Tindak tutur di dalam kajian ini merupakan produk dari suatu ujaran kalimat dalam kondisi tertentu dan merupakan kesatuan terkecil dari komunikasi bahasa yang menentukan makna kalimat pada kegiatan tradisi Rebo Wekasan di Kabupaten Sumedang. Tindak tutur persembahan pada tradisi Rebo Wekasan berkaitan erat dengan pemberian, pemberitahuan, dan penyajian kepada Tuhan / hal Gaib, dalam hal ini, terdapat pada empat bagian acara yang ada dalam tradisi Rebo Wekasan yaitu (1) teks doa, (2) jampi, (3) doa istigfar, dan (4) doa salat tolak bala. Pelaksanaaan tradisi Rebo Wekasan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan di daerah penggunanya. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Teori yang digunakan yaitu teori Austin 1962 tentang jenis tindak tutur. Data dikumpulkan dengan cara dokumentasi, observasi, dan wawancara. Pada tradisi Rebo Wekasan itu ada tiga komponen, yaitu penutur, petutur, dan konteks. Konstruksi Rebo Wekasan berupa praacara, acara pembukaan terdiri dari pembacaan jangjawokan, pelaksanaan salat sunat, doa tolak bala, pelaksanaan salat wajib, pembagian hidangan, pemajangan ketupat, dan acara penutup. Hasil analisis menunjukkan bahwa acara Rebo Wekasan mengandung tindak tutur persembahan berupa lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lokusi ditandai dengan ucapan berbentuk kalimat deklaratif oleh lawan tutur. Tindak tutur ilokusi ditandai dengan tindak tutur langsung yang berjenis asertif. Tuturan itu memiliki tujuan menyatakan agar seluruh warga Dusun Nangtung untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya. Tuturan itu merupakan pernyataan. Tindak tutur perlokusi ditandai oleh tanggapan lawan tutur yang melakukan tindakan atas apa yang dinyatakan pada tindak tutur ilokusi. Dalam tindak tutur persembahan pada tradisi Rebo Wekasan terkandung pengabdian manusia dengan Tuhan, penghormatan manusia dengan manusia, dan pengharmonisan manusia dengan alam. Hal itu berupa sembah pengabdian antara manusia dengan Tuhan. Manusia dipandang kecil sebagai makhluk Tuhan untuk selalu beribadah sesuai dengan aturan dan kaidahnya.

Description

Keywords

tindak turu, rebo wekasan, Dusun Nangtung

Citation

Collections