Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Limpasan Permukaan Tahun 2010, 2015, dan 2020 di Sub DAS Cimanuk Hulu Menggunakan Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT)

Abstract

Perubahan tata guna lahan di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat menjadi salah satu faktor utama terhadap limpasan permukaan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah limpasan permukaan akibat perubahan tata guna lahan dengan menggunakan Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) di Sub DAS Cimanuk Hulu dengan luas sebesar 140,341 Ha. Klafisikasi penggunaan lahan menggunakan citra satelit Landsat 7 tahun 2010 dan Landsat 8 tahun 2015 dan tahun 2020 dengan path/row 121/065 di Sub DAS Cimanuk Hulu menghasilkan 8 kelas penggunaan lahan berdasarkan masukkan model SWAT dengan nilai akurasi Kappa Index 96.43% pada tahun 2015 dan 97.86% pada tahun 2020. Luas tata guna lahan yang mengalami perubahan pada periode 2010-2015 sebesar 34,845.05 ha atau 24.86% dari luas DAS dan periode 2015 – 2020 sebesar 61,016.21 ha atau 43.53% dari luas DAS. Hasil ini memenuhi kriteria dalam proses simulasi model SWAT. Simulasi model SWAT dilakukan pada tahun 2010-2020. Model divalidasi dengan melakukan kalibrasi dan verifikasi uji statistik koefisien determinasi (R2) dengan nilai 0.71 dan Nash Sutcliffe Efficiency (NSE) dengan nilai 0.68. Hasil tersebut menunjukkan kriteria baik sehingga dapat digunakan pada analisis perubahan tata guna lahan terhadap limpasan permukaan. Perubahan tata guna lahan berdampak terhadap peningkatan nilai surface runoff yaitu pada tahun 2010, 2015, dan 2020 sebesar 831.81 mm/tahun, 879.57 mm/tahun, dan 1000.45 mm/tahun. Perubahan tata guna lahan dari tahun 2010 hingga tahun 2020 berdampak terhadap peningkatan limpasan permukaan di sub DAS Cimanuk hulu.

Description

Keywords

Model SWAT, Perubahan Tata Guna lahan, Limpasan Permukaan

Citation