ACHMAD NOEMANMAESTRO ARSITEKTUR MASJID DI INDONESIA(1926-2016)

Abstract

Fokus kajian ini adalah biografi Maestro Arsitek Achmad Noe’man selama periode 1926 hingga wafatnya pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang keluarga dan pendidikan Achmad Noe’man sehingga ia bisa menjadi seorang arsitek; peranan Achmad Noe’man dalam melakukan transformasi Arsitektur Masjid di Indonesia dengan karya masterpiece-nya Masjid Salman ITB; serta dinamika pemikiran Achmad Noe’man terkait Islam dan Arsitektur yang ia terapkan dalam karya-karyanya sehingga dianugerahi gelar Maestro Arsitek. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Sejarah, yang meliputi empat tahapan: yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah teori multiple intelligences Howard Gardner, teori strukturasi Anthony Giddens, serta konsep-konsep hubungan arsitektur dengan perilaku, lingkungan, dan ajaran Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Achmad Noe’man dibesarkan dan dididik dalam lingkungan keluarga besar pejuang dan saudagar berlatar belakang Muhammadiyah yang menanamkan nilai-nilai Islam bercorak modern dan juga kreativitas pada masa kecil hingga remajanya. Pengaruh agama yang kuat ia bawa bahkan hingga saat berkuliah pada Jurusan Sipil pada tahun 1948 di Universiteti Van Indonesie (UVI) Bandung (sekarang ITB), saat pindah ke Jurusan Arsitektur pada tahun 1952, hingga lulus menjadi arsitek pada tahun 1958. Setelah lulus, ia mendirikan biro konsultan arsitektur PT Birano, merancang masterpiece Masjid Salman ITB yang dirancang tanpa kubah dan tiang di tengahnya, dan merancang puluhan karya arsitektur masjid di Indonesia hingga mancanegara. Achmad Noe’man wafat pada tahun 2016 setelah lebih dari 60 tahun berprofesi sebagai arsitek dengan julukan “Arsitek Seribu Masjid” dan “Maestro Arsitektur Masjid di Indonesia”.

Description

Keywords

Achmad Noeman, Arsitektur Islam, Masjid Salman

Citation

Collections