PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA SASOI HYGEN BAHASA JEPANG SATU TINJAUAN SOSIOPRAGMATIK
No Thumbnail Available
Date
2012-08-01
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Sopan santun merupakan hal yang penting dalam mewujudkan
komunikasi yang harmonis antar manusia. Sopan santun dapat
diaplikasikan pada hampir setiap tindak ujar, salah satunya pada tindak
ajakan. Ajakan dalam Bahasa Jepang disebut sasoi hyÅ gen. Dalam
berkomunikasi, pembelajar bahasa terkadang melakukan kesalahan
pemakaian bahasa, termasuk dalam pemakaian sasoi hyÅ gen. Penelitian
ini berfokus pada penggunaan sasoi hyÅ gen oleh pembelajar Bahasa
Jepang secara sosiopragmatik. Metode penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif. Dasar teori yang digunakan untuk menganalisis data
adalah teori sopan santun dari Leech (1983). Sedangkan metode yang
digunakan untuk memperoleh data adalah metode survey. Responden
adalah mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Padjadjaran angkatan 2009. Dari segi sosiopragmatik dapat diketahui
adanya beberapa maksim pada prinsip sopan santun yang dilanggar pada
penggunaan sasoi hyÅ gen oleh responden. Maksim-maksim tersebut
adalah maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, dan maksim
penghargaan.
ABSTRACT
Politeness is one of the most important things to create a harmonic
interpersonal communication. Politeness is applicable for most of speech
acts; one of them is “invitation†act. In Japanese, “Invitation†is called sasoi
hyÅ gen. Japanese language learner sometimes makes some mistakes in
the use of language, one of the mistakes is in expressing sasoi hyÅ gen.
This study is focused in sasoi hyÅ gen usage by Japanese language
learner with sociopragmatic approachment. This study is using descriptive
method in describing the result of the analysis. Ground theory which used
in this study is politeness principles theory by Leech (1983). Survey
Method is applied in this study as the method for data collection. The
respondents are college students who are currently studying at Japanese
Literature Program, Cultural Knowledge Faculty, Padjadjaran University.
From sociopragmatic point of view, we can understand that some of sasoi
hyÅ gen that used by respondents are not observing certain maxims of
politeness principle. Which are tact maxim, generosity maxim, and
approbation maxim.
Description
Keywords
Sasoi hygen, Tindak ujar, Prinsip sopan santun