PELANGGARAN PRINSIP SOPAN SANTUN PADA SASOI HYGEN BAHASA JEPANG SATU TINJAUAN SOSIOPRAGMATIK

Abstract

ABSTRAK Sopan santun merupakan hal yang penting dalam mewujudkan komunikasi yang harmonis antar manusia. Sopan santun dapat diaplikasikan pada hampir setiap tindak ujar, salah satunya pada tindak ajakan. Ajakan dalam Bahasa Jepang disebut sasoi hyŠgen. Dalam berkomunikasi, pembelajar bahasa terkadang melakukan kesalahan pemakaian bahasa, termasuk dalam pemakaian sasoi hyŠgen. Penelitian ini berfokus pada penggunaan sasoi hyŠgen oleh pembelajar Bahasa Jepang secara sosiopragmatik. Metode penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Dasar teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori sopan santun dari Leech (1983). Sedangkan metode yang digunakan untuk memperoleh data adalah metode survey. Responden adalah mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran angkatan 2009. Dari segi sosiopragmatik dapat diketahui adanya beberapa maksim pada prinsip sopan santun yang dilanggar pada penggunaan sasoi hyŠgen oleh responden. Maksim-maksim tersebut adalah maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, dan maksim penghargaan. ABSTRACT Politeness is one of the most important things to create a harmonic interpersonal communication. Politeness is applicable for most of speech acts; one of them is “invitation†act. In Japanese, “Invitation†is called sasoi hyŠgen. Japanese language learner sometimes makes some mistakes in the use of language, one of the mistakes is in expressing sasoi hyŠgen. This study is focused in sasoi hyŠgen usage by Japanese language learner with sociopragmatic approachment. This study is using descriptive method in describing the result of the analysis. Ground theory which used in this study is politeness principles theory by Leech (1983). Survey Method is applied in this study as the method for data collection. The respondents are college students who are currently studying at Japanese Literature Program, Cultural Knowledge Faculty, Padjadjaran University. From sociopragmatic point of view, we can understand that some of sasoi hyŠgen that used by respondents are not observing certain maxims of politeness principle. Which are tact maxim, generosity maxim, and approbation maxim.

Description

Keywords

Sasoi hygen, Tindak ujar, Prinsip sopan santun

Citation